Berita

Dzhokhar A. Tsarnaev

Inilah Drama Penyergapan Tersangka Pengebom Maraton Boston

JUMAT, 19 APRIL 2013 | 19:53 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Polisi Boston dan Biro Investigasi Federal (FBI) menduga kuat dua bersaudara Tsarnaev sebagai pengebom di arena Marathon Boston, yang lalu. Dalam pengeboman itu tiga orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

FBI dan polisi Boston, Massachusetts, telah menyebarkan foto kedua bersaudara yang diperoleh dari sejumlah CCTV di sekitar lokasi ledakan hari Kamis siang. Pada Kamis malam, sekitar pukul 22.20 waktu setempat, polisi mendapatkan laporan perampokan toko 7-Eleven di Cambridge.

Kedua perampok melarikan diri dan sempat menembak mati seorang petugas kampus Massachusetts Instititue of Technology (MIT) yang berusaha menghentikan gerakan mereka.


Keduanya lantas membajak sebuah Mercedes-Benz dan menyandera pemiliknya. Di Watertown keduanya tak bisa bergerak lagi. Puluhan polisi mengepung mereka.

Dalam aksi saling tembak itu, tersangka nomor 1 yang diidentifikasi sebagai Tamerlan Tsarnaev tertembak dan sempat dilarikan ke Beth Israel Medical Center. Tubuhnya diterjang peluru dan luka akibat ledakan di bagian dada.

"Kami percaya ini adalah teroris. Kami percaya ini adalah orang yang datang untuk membunuh orang lain," ujar Komisioner Polisi Boston Boston Ed Davis.

Seorang polisi juga terluka serius dalam aksi saling tembak itu.

Warga Watertown, sekitar 8 mil dari jantung Boston diminta untuk waspada dan tetap tinggal di dalam rumah. Warga juga diminta untuk mematikan telepon seluler karena dikhawatirkan kedua bersaudara Tsarnaev menggunakan bom yang dipicu sinyal telepon seluler.

Polisi kini tengah mencari dan tersangka kedua. Anggota SWAT disiagakan dan memeriksa rumah di Jalan Spruce. Begitu juga dengan unit anjing pelacak K9. Polisi menggunakan robot untuk menggeladah mobil yang dicuri tersangka dan menemukan dua pistol di jalanan.

Sekitar pukul 2.00 dinihari, MIT mengumumkan kedua tersangka sudah keluar dari areal kampus. Mahasiswa diperbolehkan beraktivitas lagi, namun diminta tetap waspada.

Sekitar pukul 3.30 Polisi Massachusetts melalui akun Twitter meminta warga Watertown mengunci pintu sementara polisi menggeledah halaman belakang rumah mereka. Warga diminta tidak membuka pintu kecuali diminta oleh polisi. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya