Berita

Andi Arief: Petik Pelajaran dari Gempa Iran

JUMAT, 19 APRIL 2013 | 14:25 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Masyarakat Indonesia diminta untuk tidak lengah menghadapi berbagai kemungkinan bencana alam yang bisa terjadi kapan saja, di titik mana saja.

Peringatan itu disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, menyusul gempa bumi sebesar 7,2 SR di tenggara Iran. Gempa di Iran itu dicatat sebagai gempa terbesar dalam 40 tahun terakhir di negeri itu.

"Korban berjatuhan dan belum ada data resmi jumlah korban karena terus bertambah," ujar Andi Arief dalam keterangan yang diterima redaksi.


Andi Arief mengajak semua elemen masyarakat Indonesia untuk mengambil pelajaran dari rentetan bencana di Iran, untuk membangun kewaspadaan di tanah air.

Masih segar dalam ingatan kita, sebutnya, gempa berkekuatan 6,6 SR di Bam, Iran, tahun 2003 yang menewaskan tak kurang dari 20 ribu orang. Gempa itu membuat Bam hancur, dan tercatat sebagai gempar terbesar di awal abad 21 sebelum tsunami di Aceh pada 2004.

Iran, selain China dikenal sebagai negara yang memiliki cadangan aktif dalam jumlah yang banyak. Aktivitas geologi di patahan-patahan itu telah sering kali terjadi dan menelan korban jiwa dalam jumlah yang tidak sedikit.

"Indonesia juga memiliki patahan aktif yang cukup banyak, dan juga sudah menimbulkan banyak korban seperti patahan darat Sumatera. Selain itu beberapa patahan darat di Jawa juga demikian. Sewaktu-waktu bisa terjadi gempa darat misalnya di sesar Lembang ataupun Cimandiri, dan sebagainya," ujar Andi Arief lagi.

Dia mengatakan, pihaknya tidak akan jemu mengingatkan masyarakat untuk waspada dan berbenah menghadapi kemungkinan peristiwa alam yang bisa menimbulkan banyak korban karena terjadi di daratan dan dekat dengan kawasan hunian. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya