Berita

ilustrasi

Nusantara

UN Hari Pertama di Kalimantan Timur Molor

JUMAT, 19 APRIL 2013 | 11:16 WIB

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari pertama di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang dijadwalkan berlangsung sekitar pukul 07.30 Wita, molor hingga pukul 09.00 Wita akibat keterlambatan distribusi soal.

Dari pantauan di sejumlah sekolah penyelenggara UN tingkat SMA/MA dan SMK di Kota Samarinda, pada Jumat pagi terlihat, soal ujian umum baru sampai di sekolah sekitar pukul 08.30 Wita.

"Dari pantauan kami hingga pukul 09.30 Wita, semua sekolah sudah melaksanakan ujian. Memang ada yang mundur waktunya, hingga satu jam dari jadwal yang direncanakan yakni pukul 07.30 Wita karena di samping proses penggandaan juga situasi pagi ini hampir di seluruh Kaltim hujan, sehingga terjadi keterlambatan distribusi ke sub rayon," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kaltim, Musyahrim, kepada wartawan saat memantau pelaksanaan UN di SMA I Samarinda, Jumat (19/4).


Di SMA I sendiri, UN terlihat baru dilaksanakan pukul 09.00 Wita. Begitupun di SMKN I, SMA 3 serta SMK Pelayaran ujian baru bisa dilaksanakan pukul 09.00 Wita akibat soal baru diterima pukul 08.30 Wita.

"Di Samarinda sendiri, karena keterlambatan itu akhirnya diputuskan UN mulai dilaksanakan serentak mulai pukul 08.30 Wita," ucapnya.

Pada dasarnya, siswa sudah berada di sekolah sebelum pukul 07.30 Wita, namun karena adanya keterlambatan itu sehingga mereka diminta masuk ke ruang kelas pukul 08.00 Wita untuk diberikan pengarahan sebelum mengikuti UN," ungkap Musyahrim.

Terkait kemungkinan adanya kabupaten/kota yang belum bisa melaksanakan UN pada hari pertama, Musyahrim menegaskan, pelaksanaan UN di Provinsi Kaltim sudah berjalan serentak sejak pukul 08.30 Wita.

Memang, kekhawatiran sempat terjadi dalam pelaksanaan UN di Kabupaten Nunukan yang tidak bisa dilakukan karena tidak ada soal yang akan digandakan.

"Tetapi kemudian diambilkan soal dari Kota Tarakan dan tadi pagi melalui pihak kepolisian Kota Tarakan, soal UN itu telah didistribusikan ke Kabupaten Nunukan," kata Musyahrim.

Musyahrim menjamin tidak ada kebocoran soal pada proses penggadaan tersebut.

"Sangat kecil kemungkinan terjadi kebocoran sebab diawasi ketat oleh aparat kepolisian dan tim independen," ujar Musyahrim. [ant/ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya