Alasan perceraian Venna Melinda dan Ivan Fadillah masih misterius. Namun perang pernyataan antara mereka mewarnai pemberitaan media. Terakhir, Ivan mengungkapkan sikap Venna mulai berubah sejak politisi DPR itu pulang menjalankan ibadah Haji di Mekkah.
“Intensitas ribut jadi sering. Hal kecil dipermasalahkan. Dugaan saya, dia menggugat cerai pasti ada alasan kuat,†kata Ivan kepada wartawan.
Padahal, kata Ivan, selama Venna menjalani kesibukannya menjadi anggota dewan, ia sering mendukungnya. Bahkan saat melakukan kampanye sebelum resmi menyandang status sebagai anggota dewan, Ivan juga selalu mendampingi.
Ivan juga tak yakin, jika masalah intensitas pertemuan menjadi hal yang membuat rumah tangganya pecah. “Setiap ada Venna biasanya ada saya. Sebisa mungkin kita bisa sama-sama. Jadi kalau masalah waktu bukan itu permasalahannya,†ujarnya.
Hingga saat ini, Ivan dan Venna tak pernah lagi melakukan pembicaraan empat mata. Apalagi setelah keduanya pisah rumah. Bagi Ivan, bicara empat mata tak akan membantu jika ego masing-masing masih dominan.â€Situasi juga sedang tidak menguntungkan. Nanti malah jadi nggak nyambung,†tutur Abang Jakarta (1993) ini.
Ivan hanya berharap, apapun keputusan akhir dari masalah ini, ia siap menerimanya. “Seperti awal kami bertemu, mudah-mudahan perpisahan ini juga diakhiri dengan cinta,†harapnya.
Gugatan cerai Venna di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, menuai beragam persoalan baru. Venna merasa, di tengah upaya hukum yang ditempuhnya, ia menerima serangan balik. Satu di antaranya adalah materi gugatan (rekonvensi) yang menyebutkan bahwa Venna memiliki pria idaman lain. Namun Ivan terkesan tenang saat dimintai klarifikasi. Ia tak membicarakan soal isu selingkuh. Ia menyatakan senang jika Venna memiliki banyak teman.
“Saya bersyukur pada akhirnya dia mempunyai kehidupan sosial yang baik,†ujarnya. Ivan pun menjelaskan, selama ini dirinya tak pernah melarang Venna untuk bertemu kedua anak mereka.
“Saya selalu menyampaikan kepada anak-anak, kalau Venna mau menghubungi. Tapi, kalau kenyataannya anak-anak tak merasa nyaman melakukan apa yang diharapkan Venna, apa itu menjadi kesalahan saya,†terang Ivan.
Beban perceraian Venna menjadi lebih berat karena sulitnya ia berkomunikasi dengan kedua anaknya. “Kalau saya berllinang air mata setiap hari nggak bagus.
Tapi inilah seorang ibu, dia akan menjadi orang paling cengeng buat orang yang dicintainya,†ujarnya saat mengadu di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rabu (17/4). [Harian Rakyat Merdeka]