Berita

ilustrasi

Nusantara

58 ABK Hilang di Samudera Hindia

KAMIS, 18 APRIL 2013 | 19:14 WIB

Sebanyak 58 anak buah kapal (ABK) dari empat kapal pencari ikan asal Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan hilang tenggelam di Samudra Hindia akibat diterjang badai Victoria yang terjadi sekitar pekan lalu.

"Kami sebenarnya sudah mendengar informasi tersebut sejak pekan lalu, namun kami belum mengetahu secara pasti kapan kejadiannya," kata Manajer Koperasi Mino Saroyo Cilacap, Untung Jayanto, di Cilacap, Kamis (18/4).

Menurut dia, keempat kapal tersebut merupakan kapal jenis "longline" dengan bobot mati di atas 30 grosstonage (GT) dengan jumlah ABK secara keseluruhan sebanyak 72 orang.


Tetapi, kata dia, 14 ABK dilaporkan dapat menyelamatkan diri dengan berpegangan pada pelampung, sedangkan 58 orang lainnya masih dalam pencarian oleh kapal-kapal nelayan yang sedang beraktivitas di sekitar lokasi kejadian.

"Informasi yang kami terima, kapal-kapal itu tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi dan angin kencang yang datang tiba-tiba di Samudra Hindia selatan Sumatra," ujarnya.

Kejadian tenggelamnya kapal itu, kata dia, hampir bersamaan cuma beda beberapa menit dengan jarak antarkapal sekitar 1-2 mil laut.

Secara terpisah, salah seorang pengurus Asosiasi Pengusaha Kapal Ikan Cilacap, Sanpo, mengatakan, keempat kapal yang mengalami kecelakaan laut tersebut milik dua pengusaha di Cilacap.

Namun, ABK keempat kapal tersebut tidak ada yang berasal dari Cilacap, melainkan dari Pemalang dan Tegal. Keempat kapal tersebut, lanjut dia, berangkat dari Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap sekitar dua bulan lalu.

"Tiga di antaranya merupakan kapal pencari ikan tuna, sedangkan satunya kapal pencari cakalang," katanya.

Ia menduga kapal-kapal tersebut dihantam gelombang tinggi yang datang secara tiba-tiba sehingga seluruh ABK-nya tidak bisa menyelamatkan diri dengan mendekatkan kapalnya ke pulau-pulau kecil di sekitar lokasi kejadian.

Menurut dia, 14 ABK yang selamat dalam kecelakaan tersebut telah tiba di Cilacap pada hari Rabu (17/4).

"Saya yakin, kejadian tersebut masih berada di wilayah Indonesia. Kapal-kapal kita tidak ada yang berani masuk ke wilayah Australia," katanya.

Sementara itu, Koordinator Pos Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Cilacap, Tri Joko Priyono, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi kecelakaan laut tersebut meskipun bukan berupa laporan resmi dari dari pemilik kapal. Karena itu, pihaknya segera melaporkannya kepada Kantor Basarnas Semarang.

"Sampai sekarang, kami tidak mendapat laporan resmi tentang kejadian itu, sehingga kami juga tidak bisa melakukan upaya apa pun," katanya.

Bahkan, pihaknya juga menerima informasi jika ada beberapa ABK yang ditemukan kapal pencari dalam keadaan meninggal dunia.

"Namun kami tidak bisa melakukan upaya apa pun untuk mencari korban karena hingga kini belum menerima laporan resmi mengenai kejadian itu," tandas Priyono. [ant/ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya