Berita

ilustrasi

Presiden Yakin akan Ada Solusi Soal Bendera Aceh

KAMIS, 18 APRIL 2013 | 13:16 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden SBY yakin akan ada solusi terkait polemik soal bendera dan lambang Provinsi Aceh, yang disebut-sebut mirip dengan milik Gerakan Aceh Merdeka.  

Demikian disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa (Kamis, 18/4).

"Presiden SBY percaya bahwa akan ada solusi yang dapat menghindarkan kita dari skenario sebelum Perjanjian Helsinki. Presiden berpandangan bahwa masalah bendera adalah hal yang pasti dapat ditemukan jalan keluarnya. Masalah ini juga bukan hal pelik yang membuat kita menghadapi jalan buntu di ujungnya," ujarnya.


Presiden SBY mendorong agar semua pihak mengambil hikmah dari setiap sejarah yang kita buat. Ia juga meminta agar perspektif politik baru yang lebih memberi ruang bagi kemajuan bersama menjadi fondasi yang memperkuat hubungan Jakarta dan daerah, dan meneguhkan komitmen kita sebagai bangsa yang bersatu.

Karena itu, sambung Daniel, tidak seorang pun mengambil manfaat karena percekcokan yang tidak signifikan. Hari hari yang paling sulit telah dilalui kedua belah pihak.

"Ini saatnya untuk memastikan bahwa setiap orang menjadikan dirinya bagian dari usaha besar untuk memajukan Aceh dan Republik; menghormati kekhususan Aceh dan menjaga NKRI," tekannya.  

Kemarin, Gubernur Aceh Abdullah Zaini dan Wali NAD, Tengku Malek Mahmud menemui Presiden SBY di Istana Negara. Pertemuan ini terkait dengan polemik soal bendera dan lambang Aceh.  

Kepada pers, Abdullah Zain  menjelaskan, sebenarnya pihaknya telah memberi jawaban persis seperti terjadi komunikasi antar pihak pemerintah Aceh, DPRA dan Kemendgari dan Menko Polhukam.

"Pada prinsipnya masih sama jawabannya. Karena dalam hal ini kita bukan arti mencari suatu ada solusi, poin of view yang tidak akan sama, di satu sisi akan dicari solusi yang sama. Kita bersepakat untuk masa depan, kita colling down dulu," ujarnya. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya