Berita

Politik

SBY Mengulang Perintah yang Sudah Menjadi Bumerang Bagi Dirinya

KAMIS, 18 APRIL 2013 | 11:55 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Di tengah kritik tajam terhadap dirinya karena merangkap beberapa jabatan strategis di Partai Demokrat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengulang perintahnya agar para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II yang berasal dari parpol tetap menjaga fokus dalam tugas kenegaraan hingga masa bakti 2014.

Seruan tersebut diutarakannya kala menyampaikan pidato kunci dalam Indonesian Young Leaders Forum II 2013 bertema "Bersama Menjaga Stabilitas Nasional dalam Menyambut ASEAN Economic Community 2015", di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (18/4).

"My loyalty to my party ends where my loyalty to my country begins," tegas SBY, disusul dengan tepuk tangan membahana.


"Kepentingan parpol harus diletakkan di bawah kepentingan bangsa," tambahnya.

Dan menurut SBY, perintah tersebut berlaku bagi seluruh menteri dari parpol, bahkan termasuk kepada dirinya sendiri.

"Berlaku bagi saya, dan teman-teman saya yang ada di rungan ini maupun yang tak ada di ruangan ini," ucapnya.

SBY pernah mengucapkan slogan serupa yang diarahkan kepada para menteri asal parpol dalam rapat kabinet di akhir November 2012 lalu. Tercatat bahwa SBY memang sering meminta para menteri untuk tidak mengutamakan urusan parpol selama masih menjabat di kabinet.

Namun, kini pernyataan SBY itu terasa hambar bagi publik karena apa yang pernah ditegaskannya mesti menjadi etika politik dan mesti dijalankan pejabat negara tersebut justru tidak sesuai dengan tindakan SBY sendiri.

Pada Kongres Luar Biasa Partai Demokrat yang lalu, Presiden SBY mengambil kendali penuh Partai Demokrat dengan menjabat Ketua Umum, menambah tiga jabatan strategis lain yang sudah lebih dulu digenggamnya yaitu Ketua Dewan Pembina, Ketua Majelis Tinggi, dan Ketua Dewan Kehormatan. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya