Berita

poempida hidayatulloh/ist

Politik

Poempida: Segera Bubarkan Konsorsium Asuransi TKI

SELASA, 16 APRIL 2013 | 13:34 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Panja Konsorsium Asuransi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menemukan banyak masalah yang merugikan TKI terkait konsorsium asuransi yang diselenggarakan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Anggota Komisi IX DPR RI asal Fraksi Golkar, Poempida Hidayatulloh, dalam pernyataan persnya (Selasa, 16/4), mengatakan, telah ditemukan banyak masalah pengabaian mandat dalam konsorsium.

Dia melihat ada komersialisasi asuransi yang terlihat. Seharusnya asuransi TKI lebih ke arah sosial.


"Sosial dinomorduakan. Tidak ada niatan untuk melindungi. Saya lihat komesial yang diutamakan," terangnya.

Menurutnya lagi, saat ini sudah habis waktu tiga bulan yang diberikan Panja Asuransi TKI agar konsorsium Asuransi TKI dibubarkan.

"Saat ini belum ada respon serius dari Kemenakertrans," tuturnya.

Intinya, DPR bertugas mengawasi. Jika pemerintah tidak indahkan pengawasan, maka DPR bisa melangkah sampai hak menyatakan pendapat.

"Tapi kita berpikir positif saja, mudah-mudahan pemerintah melaksakan rekomendasi Panja," tukasnya.

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Tenaga Kerja Luar Negeri SPSI  H.M. Satya, juga mengatakan, TKI di luar negeri belum terlindungi secara memadai. Bahkan, konsorsium asuransi menimbulkan problem yang  membuat layanan menjadi amburadul.

Untuk itu, pemerintah pun didesak mengkaji ulang  Permenakertrans 7/2010 dan 1/2012 tentang Asuransi TKI dengan menunjuk PT Jamsostek (Persero) sebagai penyelenggara Asuransi TKI, sebagaimana PT Jamsostek (Persero) menangani pekerja/buruh warga negara Indonesia, di dalam dan luar negeri, menangani asuransi dan jaminan sosial pekerja.

Satya menambahkan, sebaiknya asuransi perlindungan TKI satu saja,  yakni Jamsostek. Bukan sepuluh asuransi seperti saat ini, agar dapat memaksimalkan pelayanannya.  [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya