.Pendaftaran lelang jabatan semestinya dilakukan dengan sistem online. Namun, pihak Pemprov DKI Jakarta tetap membuka layanan pendaftaran dengan sistem telepon. Hal ini demi membantu para lurah atau camat definitif yang gagap teknologi alias gaptek.
Hal tersebut terungkap dari perÂnyataan Kepala Bidang PengemÂbangan Badan Kepegawaian DaeÂrah (BKD) DKI Jakarta Chaidir.
Dia menyatakan, pihakÂnya seÂngaja memberikan keringaÂnan bagi calon lurah dan camat defiÂnitif (masih menjabat) yang gapÂtek komÂputer. Mereka dibolehkan menÂdaftar melalui telepon. SeÂmenÂtara bagi peserta lelang yang belum meÂmiliki jabatan alias baÂru, tetap diwaÂjibkan mendaftar melaÂlui sistem online.
Menanggapi hal ini, pengamat kebijakan publik Andrinof ChaÂniago menyatakan, adanya lurah maupun camat yang gaptek, diÂseÂbabkan sistem pengangkatan atau promosi jabatan warisan maÂsa laÂlu. Ia menilai, di masa laÂlu sistem korupsi, kolusi dan neÂpoÂtisme (KKN) memang saÂngat kental saat mempromosikan seÂseorang dalam jenjang PNS.
“Dulu, sejak seseorang masuk honorer, ada yang sudah mengaÂlami yang namanya KKN, terus pengangkatan, naik jabatan dan seterusnya. Karena itulah bebeÂrapa ada yang gaptek,†sentilnya.
Sebelum ada ide sistem proÂmosi jabatan yang digaungkan PemÂprov sekarang, sistem pengÂangÂkatan selalu terlalu melihat pada syarat-syarat formal dan unÂsur keÂdekatan (nepotisme) seÂseÂorang. Bahkan, lanjutnya, terkadang syaÂrat-syarat formal diterabas.
Karena itu, kata Andrinof, sisÂtem promosi jabatan yang dilaÂkukan sekarang diharapkan dapat memutus jaringan tersebut. BahÂkan jika perlu sampai kepada jaÂbatan kepala sekolah. Hal itu agar Pemprov bisa mendapatÂkan orang yang tepat untuk diÂtemÂpatkan di posisi yang tepat pula.
Dengan sistem ini juga, seÂseÂorang yang selama ini hanya seÂbatas staf yang tidak punya koÂneksi, uang dan yang lainnya, tapi berpotensi bekerja dengan baik, akhirnya terbuka jalannya untuk ikut melamar.
Dia juga yakin, dengan sistem lelang jabatan ini, nantinya tidak akan ada pihak yang dapat memÂperÂtahankan
status quo. Karena yang menyelenggarakan adalah lembaga independen.
Mengenai unsur PNS di luar lingkungan Pemprov yang tidak bisa ikut melamar, Andrinof meÂnilai, kemungkinan hal itu karena pihak Pemprov DKI berupaya menjaga harmoÂnisasi dan kestaÂbilan dalam setiap organisasi peÂmerintahan yang dipimpinnya.
Meski demikian, dia berharap, nantinya unsur PNS di luar lingÂkuÂngan Pemprov diperboÂlehkan ikut sistem promosi jabatan ini. SyaÂratÂnya, kualitasnya meÂmang berada di atas rata-rata. Untuk itu dibutuhkan persyaratan khusus.
Berkaitan hal ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (JokoÂwi) meÂÂmasÂtikan, proses seleksi dan proÂmosi terbuka atau lelang jaÂbatan tak akan ada intervensi. JaÂminan itu dibuktikan dengan proÂses leÂlang yang digelar terÂbuka, sehingÂga terÂcipta pengaÂwasan bersama.
Justru peluang timbulnya interÂvensi, lanjutnya, akan muncul jika proses itu digelar tertutup, tiÂdak bisa dipantau publik. Cara seperti itu akan memungkinkan oknum-oknum tertentu menitipÂkan seseorang untuk menempati suatu jabatan.
“Menutup celah intervensi meÂrupakan salah satu tujuan meÂngapa lelang terbuka ini diguÂlirkan,†tegas Jokowi.
Seperti diketahui, bulan ini, Pemprov membuka pendaftaran lelang jabatan untuk kedua level posisi itu. Pendaftaran berakhir pada 22 April.
Baru 3 Jam Dibuka, Ratusan Yang DaftarLelang jabatan yang dilaÂkukan Pemprov DKI Jakarta ternyata kebanjiran peminat. Baru tiga jam sejak pendafÂtaran perdana dibuka, sudah 226 peserta yang mendaftar.
Sekretaris Badan KepeÂgawaÂian Daerah (BKD) DKI JaÂkarta Budi Utomo mengaÂtaÂkan, hingÂÂga Senin (8/4) puÂkul 13.30, suÂdah 226 peserta yang menÂdaftar melalui
www.jakgov. jakarta. go.id. Dari total peserta tersebut secara rinci yang mendaftar, caÂmat ada 75 orang, sisanya 151 orang mendaftar menjadi lurah.
Antusiasme tersebut, lanjutÂnya, mengindikasian bahwa lelang jabatan dan lurah meÂmang diminati. Menurutnya, unÂtuk dapat mendaftar menjadi calon peserta lelang jabatan, seÂorang PNS harus memasuÂkan Nomor Induk Pegawai (NIP) dan Nomor Register KeÂpegawaian (NRK).
Sekadar diketahui, lelang jaÂbatan akan dibuka selama 15 hari terhitung dari 8 April hingÂga 22 April. Selanjutnya para peserta yang telah mendaftar akan diwajbkan mengikuti ujian
online pada 24 April.
“Jika peserta yang sudah menÂdaftar dan tidak hadir saat kita undang, maka dianggap guÂÂgur,†tegas Budi.
Materi ujian antara lain menÂcakup pembangunan, pelayanÂan publik dan tentang pemeÂrintahan. Masing-masing peÂserÂÂta akan mendapatkan soal berÂbeda dengan bobot yang saÂma. Kemudian dilanÂjutkan deÂngan tes kompetensi
assessÂment center, wawancara, tes psikoloÂgi, tulisan, serta tes visi dan miÂsi.
Sebenarnya, PNS di Jakarta yang memenuhi syarat mengÂikuti proses seleksi adalah 6.000 orang. Jika ada calon peÂserta nakal yang tidak meÂmeÂnuhi syarat akan mencoba menÂdaftar, akan langsung diÂtolak oleh sistem yang ada.
“Ada ribuan PNS yang meÂmeÂnuhi syarat sebagai calon camat dan lurah, dari total PNS mencapai 74.283 orang,†teÂrang Budi.
Pihaknya, lanjut Budi, memÂbuka layanan pengaduan terÂkait proses lelang jabatan di noÂmor 021-3455-552. Juga dibuÂka Posko Sekretariat Seleksi Jabatan di lantai 20 Blok G geÂdung Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka SelatÂan, Jakarta Pusat.
Program lelang jabatan ini baru pertama kali dijalankan oleh Pemprov DKI Jakarta. Untuk tahap awal, seleksi ini hanya untuk jabatan lurah dan camat yang kosong. Saat ini setidaknya ada 25 jabatan luÂrah dan tiga jabatan camat yang kosong. Namun, tahap beriÂkutnya ditujukan bagi seÂluruh jabatan yang ada. Di JaÂkarta, ada 44 kecamatan dan 267 kelurahan. [Harian Rakyat Merdeka]