Puluhan siswa kelas XII IPS menangis saat mengikuti hari pertama Ujian Nasional (UN) di ruang 13 SMA Al-Muttaqien, Kabupaten Tasikmalaya. Guru kelas yang berjaga pun berusaha menenangkan.
Jam menunjuk pukul 09.00 WIB, namun seluruh siswa di ruangan itu belum bisa mengerjakan soal UN. Padahal, jadwalnya semua peserta UN mulai mengerjakan soal pada pukul 07.30 WIB.
Rupanya, soal UN untuk kelas jurusan IPS ini tertukar dengan soal UN Bahasa Indonesia untuk kelas jurusan IPA. Akhirnya pihak sekolah mencoba menyelesaikan masalah ini dengan cara mencari lembaran soal UN ke beberapa sekolah terdekat.
"Kasihan siswa siswi terlambat mengerjakan soal. Bahkan tadi mereka sempat tegang dan siswi perempuannya banyak yang menangis. Mungkin mereka kecewa dan takut ketinggalan ujian," kata Toto T Khoeriyah selaku wali kelas XII IPS SMAN 1 Singaparna.
Menurut Toto, pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya.
Salah seorang peserta UN ruang 13, Adit Raditya (17), mengaku kecewa karena soal ujian tertukar. Pasalnya, dirinya dan teman-temannya yang lain sangat kuatir hari ini tidak bisa mengerjakan soal ujian.
"Tapi waktu UN molor akhirnya bisa menyelesaikan lembaran soal,†kata Adit.
Sementara itu, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum mengatakan akan segera melaporkan kejadian ini ke Kementerian Dalam Negeri.
"Tertukarnya soal UN bukan kesalahan dari pemerintah daerah, karena soal sudah didrop langsung dari pusat. Kami di daerah hanya mendistribusikan saja. Soal UN tidak bisa dibuka dan sudah didrop oleh pusat langsung,†kata Uu.
[wid]