Tak seperti yang dibayangkan sebelumnya, Nicolas Maduro hanya menang tipis dari lawannya Henrique Capriles dalam pemilihan presiden Republik Bolivaria Venezuela yang digelar kemarin (Minggu, 14/4).
Maduro yang juga adalah presiden sementara sempat dikabarkan mengungguli Capriles dua digit dalam pemungutan suara. Ia menduduki kursi presiden setelah Presiden Hugo Chavez meninggal dunia awal Maret lalu. Sebelum jadi presiden sementara, Maduro adalah wakil presiden.
Associated Press menyebutkan kemenangan Maduro setipis pisau silet. Jaraknya dengan Capriles yang didukung partai oposisi diperkirakan sekitar 300 ribu suara. Hasil akhir pemilihan memperlihatkan Maduro memperoleh 50,7 persen, sementara Capriles mengantongi 49,1 persen.
Dalam bulan Oktober tahun lalu Hugo Chavez juga mengalahkan Capriles dalam pemilihan umum. Bulan Januari lalu Capriles menantang Chavez yang tidak ikut dalam pelantikan karena sedang menjalani pengobatan di Havana, Kuba.
Kekalahan setipis pisau silet yang dialami Capriles ini disambut duka para pendukungnya. Mereka tak menyangka jago mereka harus menelan pil pahit kekalahan kedua kali dalam enam bulan terakhir. Tak sedikit dari mereka yang menitikkan airmata.
"Saya tidak percaya ini. Ini tidak bisa terjadi. Seharusnya semua suara dihitung sampai 100 persen untuk mengetahui siapa yang menang," ujar salah seorang pendukung Capriles, Jenny Morales (26).
Sejauh ini belum ada pernyataan baik dari Maduro maupun Capriles.
[dem]