Berita

Nusantara

Mengapa Awal April Ini Basah dan Kadang Banjir?

SABTU, 13 APRIL 2013 | 11:04 WIB

April yang basah dan sering hujan di wilayah Indonesia lebih dipengaruhi pola periodik Madden-Julian Oscillation atau MJO, bukan oleh peralihan gugusan awan akibat angin pasat.

"Ini menjawab mengapa Maret 2013 dirasakan sangat terik, dan April ini kembali basah," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, di Jakarta, Sabtu (13/4).

MJO, kata dia, adalah kondisi periodik sekitar dua bulanan yang mempengaruhi aktivitas konveksi pembentukan awan, di mana ada fase aktif dan fase penurunan konveksi pembentukan awan.


Maret lalu, wilayah Indonesia mengalami fase penurunan pembentukan awan, sehingga menyebabkan cuaca terasa panas dan terik karena liputan awan berkurang, ditambah posisi matahari di sekitar ekuator.

Kemudian mulai awal April, ujar dia, wilayah Indonesia mengalami fase aktif pembentukan awan sehingga hampir seluruh wilayah Indonesia diliputi awan. Di beberapa wilayah awannya sangat tebal dan menyebabkan curah hujan lebat hingga menyebabkan banjir.

"Pada prakiraan indeks MJO disebutkan bahwa pembentukan awan yang aktif mulai berkurang sekitar 20 April 2013, lalu bersambung dengan fase penurunan pembentukan awan. Di beberapa wilayah, itu berarti juga awal musim kemarau sekitar Mei 2013," katanya.

Sebelumnya, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, masih terang dia, sejak awal April sampai 10 April ada 16 daerah yang mengalami bencana banjir. Fakta itu menimbulkan pertanyaan masyarakat, mengapa pada musim pancaroba masih hujan bahkan menyebabkan bencana banjir.

Menurut dia, dilihat dari parameter dinamika atmosfer, saat ini angin mulai beralih arah dari timur ke barat, yang tampak pada indeks monsoon Indo-Australia. Itu artinya, gugusan awan mulai beralih ke utara, sehingga di sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya di selatan ekuator, mulai memasuki musim pancaroba.

"Pancaroba adalah musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, jadi tidak berati tidak ada hujan. Hanya saja mengapa hujan saat ini seperti hujan musim hujan yang cukup deras, dan berdampak banjir di beberapa daerah? Itu dipengaruhi pola MJO," tandasnya. [ant/ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya