Berita

rizal ramli/ist

Politik

Rizal Ramli: Sikat Dulu Mafia Migas Sebelum Bicara Kenaikan Harga

RABU, 10 APRIL 2013 | 11:20 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli mengajak rakyat Indonesia menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut dia, ada banyak cara yang bisa ditempuh pemerintah untuk menyelamatkan APBN tanpa harus menaikkan harga BBM yang pasti akan makin menyusahkan kehidupan rakyat.

“Kok salah kebijakan dan langkah dalam bidang listrik dan energi, rakyat yang harus tanggung ? Tolong belajar kepemimpinan dari Danjen Kopassus. Mari kita tolak kenaikan BBM kecuali SBY berani sikat mafia migas yg suka setor ke Istana Hitam dan bangun Kilang BBM dalam dua tahun,” ujar Rizal Ramli, beberapa waktu lalu, Rabu (10/4).

Menurut dia, salah satu langkah yang harus dilakukan pemerintah sebelum menaikkan harga BBM adalah menyikat mafia migas yang selama ini membuat biaya BBM tinggi. Para mafia migas ini memperoleh banyak sekali keuntungan dari bisnis migas yang tidak transparan. Jangan lupa, lanjut Rizal Ramli, 63 juta pengguna sepeda motor yang jelas-jelas rakyat menengah bawah memakai BBM. Ini alasan kuat untuk menyikat mafia migas yang suka menyetor ke Istana Hitam.


“Di kalangan bisnis migas, dikenal Mr. Two dollar. Mereka  memperoleh fee sedikitnya US$ 2/barel dari minyak mentah (400.000 barel/hari) dan minyak jadi yang diimpor (500.000 barrel)," terangnya.

Fee US$ 2/barel ini adalah ketika harga minyak masih sekitar US$ 60/barel. Kini, setelah harganya di atas US$ 90/barel,  keuntungannya lebih besar. Mereka bisa mengantongi keuntungan nyaris Rp 10 trilliun dari impor BBM.

"Jadi, sikat dulu mafia migas, sebelum bicara kenaikan harga BBM," papar Rizal Ramli yang juga Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan (ARUP) ini. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya