Pemilihan presiden Republik Bolivar Venezuela baru akan digelar hari Minggu mendatang (14/4). Pilpres kali ini diselenggarakan untuk mencari presiden baru pengganti Presiden Hugo Chavez yang meninggal 5 Maret lalu.
Tujuh kandidat akan bertarung dalam pemilihan.
Dua kandidat yang paling kuat adalah Nicolas Maduro dari Partai Sosialis Bersatu dan Henrique Capriles Radonski dari partai tengah Gerakan Keadilan Pertama yang didukung barisan oposisi.
Maduro sebelumnya adalah wakil presiden dan kini menjabat sebagai presiden. Maduro dipilih Chavez mendampingi dirinya yang menang dalam pemilihan presiden yang digelar bulan Oktober tahun lalu.
Sementara Capriles adalah penantang Chavez dalam Pilpres 2012. Ia sempat menggugat ketidakhadiran Chavez dalam pelantikan presiden tanggal 10 Januari lalu karena masih dalam perawatan di Havana, Kuba.
Lima kandidat lain adalah Reina Sequera dari Partai Kekuatan Pekerja, Maria Bolivar dari Partai Demokrasi Bersatu untuk Perdamaian dan Kemerdekaan, Eusibio Mendez dari Partai Visi Baru Bangsaku, Fredy Tabarquino dari Partai Pemuda Venezuela dan Julio Mora dari Partai Demokrasi Bersatu.
Sejauh ini survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga memperlihatkan Maduro berada di atas angin. Survei yang dilakukan Hinterlaces pada February lalu memperlihatkan elektabilitas Maduro mencapai angka 50 persen, sementara Capriles hanya 36 persen. Di bulan Maret, survei Hinterlaces memperlihatkan elektabilitas Maduro bertambah menjadi 55 persen dan dukungan Capriles turun satu persen.
Di awal April ini survei dari lembaga yang sama menyebutkan bahwa elektabilitas Maduro meroket ke titik 61 persen, meninggalkan Capriles yang makin terpuruk ke titik 26 persen.
"Rakyat Venezuela tahu bahwa kelompok oposisi di negara kami adalah pengikuti kaum imperialis Barat yang ingin menguasai Venezuela," ujar Duta Besar Venezuela Darwin Tovar ketika bertemu dengan Rachmawati Soekarnoputri di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, Selasa siang (9/4).
Dubes Tovar yang baru 10 bulan bertugas di Jakarta mengatakan dirinya sangat yakin Maduro akan memenangkan pemilihan presiden ini.
"Nanti kalau pemilihan sudah berakhir, dan Presiden Maduro terpilih, kami akan mengundang Ibu untuk hadir di pelantikan," ujar Dubes Tovar.
Kunjungan persahabatan Dubes Tovar ke kantor Rachmawati di UBK dilakukan untuk menjajaki kemungkinan pembentukan lembaga persahabatan yang dapat menjembatani masyarakat kedua negara. Dalam kesempatan itu, Dubes Tovar juga mengatakan bahwa Presiden Hugo Chavez adalah pengagum Bung Karno.
Antara lain, sebutnya, prakarsa Hugo Chaves yang berkuasa di Venezuela sejak 1998 mendirikan organisasi negara Afrika dan Amerika Selatan (ASA) juga dipengaruhi pada gagasan Bung Karno tentang
New Emerging Forces dan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955.
[guh]