Berita

dr. rizal ramli/rmol

HARGA BBM

Rizal Ramli: Apakah Tidak Berani karena Mafia Migas Setor

SELASA, 09 APRIL 2013 | 11:29 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Sebelum membicarakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebaiknya pemerintah memberantas mafia minyak dan gas yang mendapatkan keuntungan sekitar Rp 10 triliun dari impor.

Begitu dikatakan ekonom senior DR. Rizal Ramli dalam kultwit hari ini (Selasa, 9/4).

"Apakah (pemerintah) tidak berani karena mafia setor?" tanya ekonom senior DR. Rizal Ramli dalam kultwitnya hari ini (Selasa, 9/4).


Berikut adalah kultwit Rizal Ramli yang juga pernah jadi Kepala Bulog itu.

Mafia Migas dapatkan keuntungan ±10 trilliun dari impor BBM. Sikat dulu mereka sblm bicara kenaikan harga BBM. Nggak berani krn mafia setor?


 Apakah bermoral elite yg terima setoran dari Mafia Migas, kemudian bicara rakyat harus tanggung kenaikan harga BBM?


 Salah kaprah. Sebagian besar dari apa yg disebut 'subsidi energi' adalah subsidi thd KKN (Mafia Migas dll) & ineffisiensi, bukan untuk rakyat.


 Saran kami ber-ulang2 sejak 8 tahun lalu utk segera bangun Kilang BBM akan turunkan biaya produksi, sehingga 'subsidi' BBM berkurang.


 Mari kita semua tolak kenaikan BBM kecuali SBY berani sikat Mafia Migas yg suka setor ke Istana Hitam dan bangun Kilang BBM dalam 2 tahun.


 Subsidi listrik nambah 35 triliun/tahun karena salah langkah pakai diesel (30 cent$/MW), kok tidak pakai gas (3 cent$) atau batubara (6 cent$).


 Jangan lupa 60 juta pengguna sepeda motor pakai BBM, rakyat menengah bawah. Alasan kuat utk sikat Mafia Migas yg suka setor ke istana hitam.

 Kok salah kebijakan/langkah dalam bidang listrik dan energi lain rakyat yg harus tanggung? Tlg belajar kepemimpinan dari DanJen Kopasus. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya