Berita

sulis/rmol

Sulis Cinta Rasul Merasa Dirugikan oleh Partai Kabah

SELASA, 09 APRIL 2013 | 07:53 WIB | LAPORAN:

. Sulis, penyanyi cilik era 1998-an yang terkenal dengan lagu-lagu Cinta Rasul bersama dengan Haddad Alwi, merasa sedikit  terganggu dengan berbagai pertanyaan dan juga pernyataan bila menggelar konser atau show di berbagai daerah.

Bila show, atau bertemu dengan sejumlah orang atau apalagi fans, Sulis, yang kini sudah menjadi remaja itu, selalu ditanya apakah kini sudah aktif di partai politik, dalam hal ini Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pertaanyan ini sering muncul sejak suaranya menjadi back song setiap kali Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tampil di televisi.

"Pertanyaan-pertanyaan ini tentu saja mengganggu, karena selain memang saya tidak terlibat dalam politik, atau dalam hal ini PPP, juga saya memahami nilai-nilai Islam itu lebih baik dipahami secara substansial daripada sekedar dipahami dalam artikulasi partai," kata Sulis kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa, 9/4).


Sulis, yang mengaku sangat nasionalis ini juga sangat kecewa sebab ternyata PPP melanggar hak cipta lagu Rumah Besar Umat Islam. Sulis mengaku bahwa memang ia menjadi bagian dari artis yang terlibat dalam Konser Shalawat di puncak peringatan Harlah PPP, pada 19 Februrai 2012 lalu. Namun proyek Lagu Rumah Besar Umat Islam itu di luar program Harlah, yang ternyata telah dilanggar hak ciptanya.

"Saya bukan hanya dirugikan secara material, tapi juga non-material. Kemana-mana sebagian orang menganggap saya aktif di partai, atau PPP," kata Sulis.

Haydar Yahya, Manajer Sulis, membuka pelanggaran hak cipta yang dilakukan PPP ini. Menurut Haydar, pelanggaran hak cipta berawal dari kontrak dengan PPP saat mau menggelar Konser Shalawat di puncak peringatan Harlah PPP, pada 19 Februari 2012 lalu. Di tengah persiapan Konser, Haydar kemudian diperkenalkan dengan Sekjen PPP, Romahurmuzy. Komunikasi dengan Romahurzmy pun berlanjut. Di luar kontrak konser, Romy mengontak Haydar untuk menggarap proyek lain, yaitu membuat lagu yang akan dibuat untuk PPP, dengan tema Rumah Besar Umat Islam.

Kata Haydar, lagu Rumah Besar Umat Islam itu sama sekali tidak ada kaitannnya dengan keterlibatannya dalam HUT PPP. Proyek lagu itu diminta langsung oleh Romy lewat blackberry messenger.

Haydar pun diminta datang ke kantor Romy di DPR, Senayan. Di kantor Romy itulah Haydar mempresentasikan lagu yang akan dijadikan lagu untuk PPP dengan tema, Rumah Besar Umat Islam. Vokalis dalam lagu itu adalah Sulis, yang selama ini dikenal dengan lagu-lagu cinta rasulnya bersama dengan Haddad Alwi. Dalam kesempatan itu, Haydar memberikan softcopy yang berisi lagu Rumah Besar Umat Islam.

Setelah peristiwa itu, Romy susah sekali dihubungi. Namun yang pasti, lagu Rumah Besar Umat Islam itu beberapa kali ditampilkan di televisi sebagai iklan atau back song setiap kali Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tampil.

"Penggunaan back song itu tanpa izin kepada saya sebagai penciptanya, tidak juga memberi tahu, tidak minta persetujuan, apalagi membayar jerih payah penciptanya, penyanyinya, penata musiknya, biaya studionya, dan seterusnya," kata Haydar.

Hadyar mengaku sempat meminta untuk dipertemukan dengan Romy melalui orang terdekatnya, yang bahkan ketika lagu ini dipresentasikan orang tersebut berencana menjadikan lagu ini sebagai RBT bagi anggota PPP. Namun sayang, jalur kekeluargaan ini diabaikan, atau lebih tepatnya dilecehkan oleh Romy. Kini, Haydar pun sudah menunjuk Mohammad Assegaf sebagai kuasa hukum. Haydar akan membawa persoalan ini ke ranah hukum. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya