Berita

presiden sby/ist

Politik

SBY yang Tahu Persis Bagaimana Mengatasi Ketegangan TNI-Polri

JUMAT, 05 APRIL 2013 | 12:26 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Meski sebagian kalangan dapat memahami perasaan sedih dan marah dari para anggota Kopassus atas kasus kematian rekan mereka oleh gerombolan preman, namun tindakan main hakim sendiri tetap tidak dibenarkan.

"Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tindakan main hakim sendiri ini sering muncul karena kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap hukum. Hukum dianggap tidak bisa memberi keadilan kepada orang yang menjadi korban kejahatan," ujar anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, kepada wartawan, Jumat (5/4).

Dia terangkan juga, dalam beberapa kasus terdapat suasana tidak percaya dari angkatan lain terhadap Polri dalam melaksanakan tugas penyidikannya. Apalagi, bila kasus yang ditangani menyangkut keterlibatan anggota Polri.


"Melihat berbagai kasus yang terjadi selama ini melibatkan kedua institusi (TNI dan Polri), saya berpandangan bahwa akar persoalannya adalah terletak pada belum tuntasnya pemisahan antara TNI dan Polri dilakukan dalam kaitan tugas keduanya di lapangan," ungkap petinggi Partai Gerindra ini.

Berhubungan dengan hal tersebut, dia berharap Presiden SBY turun tangan menuntaskan pemisahan tugas TNI dan Polri.

Sebab, bukan tidak mungkin akan muncul dan berulang lagi kejadian-kejadian semacam di OKU Sumatera Selatan dan Cebongan Sleman, apabila ketegangan Polri-TNI tidak coba dituntaskan dari sekarang.

"SBY adalah tokoh yang sangat berperan dan tahu benar bagaimana kebijakan ini diambil di awal masa reformasi, pada waktu SBY menjabat Menko Polhukam," terangnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya