Berita

martin hutabarat/ist

Politik

Polri Harus Mawas Diri, Kekerasan Massa dan Main Hakim Sendiri Meluas

SELASA, 02 APRIL 2013 | 23:21 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Tragedi yang menimpa Kepala Polsek Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Kompol Anumerta Andar Siahaan, adalah cermin meningkatnya budaya main hakim sendiri di masyarakat.  

Mendiang Andar Siahaan tewas dikeroyok massa saat bersama tiga orang anak buahnya menangkap seorang juru tulis judi togel dari rumahnya di Desa Dolok Saribu pada Rabu malam lalu (27/3).

Sebetulnya, tidak ada penolakan atau reaksi melawan dari masyarakat di desa tersebut ketika anggota polisi menangkap penjudi.  Mayoritas masyarakat mendukung langkah penegakan hukum yangg dilakukan. Tetangga-tetangga tersangka pun tidak ada yang keberatan apabila demi kepentingan penyidikan tersangka agen togel itu dibawa ke Markas Polsek.


Hal ini diungkapkan Kepala Desa Dolok Saribu, ketika bersama-sama masyarakat warga desa berdialog dengan Anggota DPR dari Komisi III, Martin Hutabarat, yang  mengunjungi desa tersebut pada Sabtu lalu (30/3).

"Teriakan maling yang disuarakan istri tersangka terhadap Kapolsek dan tiga anakbuahnya yang memicu beberapa anak muda di desa tersebut untuk menghubungi anak-anak muda di desa lain yang jaraknya 5 km, untuk menahan kendaraan yang membawa tersangka dengan kayu dan gerobak," ujar Martin kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa malam (2/4), ketika menjelaskan seputar kejadian yang diutarakan warga setempat kepadanya.

Kesempatan itu, lanjut Martin, digunakan oleh sekelompok masyarakat untuk menganiaya almarhum Kapolsek hingga tewas, meskipun mereka tahu bahwa orang yang dianiaya adalah seorang Kapolsek, bukan seorang maling.  

"Fenomena meluasnya budaya kekerasan di kalangan masyarakat ini saya kira perlu dievaluasi oleh pemerintah, khususnya Polri," kata Martin lagi.
 
Pendidikan kesadaran hukum dalam bentuk penyuluhan perlu lebih banyak diberikan pada rakyat di pedesaan agar peristiwa nahas seperti yang dialami oleh almarhum Kapolsek Dolok Pardamean ini tidak mudah terjadi. 

"Ini mempermalukan kita semua Polri perlu mawas diri melihat meluasnya budaya kekerasan dan main hakim sendiri di tengah masyarakat sekarang," pungkas Martin. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya