Berita

Politik

PEMBANTAIAN LP CEBONGAN

Mengapa Tim Investigasi Terlalu Fokus Soal Kaliber Peluru?

SELASA, 02 APRIL 2013 | 15:34 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Jika hasil penyidikan menemukan benar semua pelaku penyerangan penjara di Sleman, DIY, memegang senjata api baik senjata laras panjang, pistol maupun granat, maka hampir bisa dipastikan bahwa gerombolan itu berasal dari institusi aparat negara.

"Benar tidak 15-17 orang itu membawa senjata semua? Gerombolan membawa belasan senjata api, hampir pasti itu aparat," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 2/4).

Kemudian, TB mempertanyakan mengapa tim invesitigasi yang menyidik kasus ini terlalu meributkan soal kaliber (garis tengah) peluru. Dia menjelaskan, ada empat macam kaliber.


Pertama, kaliber 7.62 x 39 adalah senjata yang dibuat PT Pindad dipakai oleh satuan Brimob.

Kedua, kaliber 7.62 x 45 dibuat untuk senjata SS-1 tipe SB dipakai oleh satuan Sabhara Polri.

Ketiga, kaliber 7.62 x 51 untuk senjata SP1 dipakai oleh satuan Teritorial TNI.

Keempat, kaliber 7.62 x 61 digunakan untuk senjata mesin yang dipakai oleh satuan khusus di mana saja (TNI). Biasanya, jenis ini dipakai untuk senjata serbu di atas mobil atau senjata mesin. Biasa disebut juga GPMG atau general-purpose machine guns.

"Selongsong peluru itu pasti ditemukan dan saya heran kenapa tidak dari sana dimulainya," tegasnya.

Sebetulnya, lanjut dia, hanya dengan melihat selongsong peluru maka akan terdeteksi siapa pemakainya karena ada tahun produksi dan biasa dipesan oleh satuan tertentu pada periode tertentu.

Mengenai dugaan penggunaan senjata AK-47 dalam penyerangan, dia akui bahwa senjata AK-47 buatan Uni Soviet (Ukraina) masih digunakan oleh pasukan elite TNI-AD atau TNI AU. Selain itu, ada AK-47 versi Pindad yang digunakan oleh Brimob Polri.

Selain itu, TB juga yakin para pelaku bisa dideteksi dari granat yang digunakan para pelaku. Dia akui, penggunaan granat cuma di lingkungan TNI. Tapi, masih bisa dilihat produk buatan mana dan jenisnya. Apakah jenis granat ledak, granat asap, atau granat pecahan.

"Jangan orang menjadi bias karena berita yang dilansir dan masih tinggi variabelnya. Saya pribadi heran kenapa tim yang melakukan investigasi awal ke LP Cebongan terus ramai soal kaliber," ungkapnya lagi.

Semua temuan awal, kata dia, harus dikembangkan oleh penyidik yang ahli dan tak boleh diarahkan langsung ke satuan tertentu.

"Kalau KSAD bilang ada indikasi anggota TNI AD terlibat, ya bisa saja, Tapi indikasi itu kan belum tentu benar," tandasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya