Berita

ILUSTRASI

Nusantara

Polda Sumut Dinilai Tebang Pilih Berantas Judi Togel

MINGGU, 31 MARET 2013 | 10:23 WIB | LAPORAN:

Aparat Polda Sumatera Utara (Sumut) sebaiknya tidak terlalu permisif terhadap aksi perjudian yang kerap terjadi di wilayahnya. Akibat sikap Polda Sumut yang terlalu permisif, para bandar judi justru menjadi besar kepala.

"Terbukti dalam setahun ini sudah terjadi tiga kali aksi pengeroyokan yang dimotori bandar judi terhadap polisi yang mau menggerebek. Bahkan ada dua polisi yang tewas dibakar hidup-hidup saat hendak menangkap bandar judi di Sumut," ungkap Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (31/3).

IPW menilai, aksi pemberantasan judi, terutama toto gelap (togel) di Sumut cenderung tebang pilih. Kata Neta, ada yang digerebek dan banyak yang tetap buka. Sehingga masyarakat cenderung menilai polisi bersikap diskriminatif.


"Sikap diskriminatif ini pula yang kerap memicu kedongkolan warga terhadap polisi. Tak pelak ketika ada yang memprovokasi, warga menjadi nekat mengeroyok polisi," sambung Neta.

IPW mencatat, dalam setahun terakhir terdapat tiga aksi pengeroyokan terhadap polisi yang diprovokasi bandar jaudi. Pertama, terjadi pada 26 Februari 2012 lalu yang mengakibatkan dua anggota Polda Sumut tewas dibakar massa, yakni, Brigadir Ricardo Jefry Sitorus (24) dan Brigadir Cristian Markus Siregar (24). Saat itu korban bersama tiga rekannya hendak menangkap K bandar togel di Pancur Batu.

Sedangkan peristiwa kedua, terjadi pada 19 Maret 2012 silam, saat empat polisi yang hendak menggerebek judi bola di Jalan Brigjen Katamso Medan dikeroyok massa. Keempatnya berhasil kabur tapi mobil patroli polisi yang mereka gunakan dibakar massa.

Sementara peristiwa ketiga berlangsung pada 27 Maret 2013 saat Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan tewas dikeroyok massa saat hendak menangkap bandar Togel di Dusun Merek Raja Huta, Simalungun. Dengan rentetan kejadian ini, Polda Sumut seharusnya menyatakan perang terhadap perjudian dan segera melakukan operasi besar-besaran untuk menutup praktek-praktek perjudian dan menangkap para bandarnya, tegasnya.

"Jika Polda Sumut masih bersikap permisif dan diskriminasi, jangan heran jika para bandar judi makin nekat melakukan pengeroyokan terhadap para polisi yang akan menangkapnya," demikian Neta.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya