Berita

Politik

KLB DEMOKRAT

Publik Akan Semakin Membenci SBY

JUMAT, 29 MARET 2013 | 14:59 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya berkaca diri untuk lebih memberi kesempatan kepada kader lain memimpin Partai Demokrat.

Dengan posisinya di Demokrat saat ini, yakni sebagai ketua Majelis Tinggi, ketua Dewan Pembinda dan ketua Dewan Kehormatan, SBY sudah cukup power full dengan segala perangkat kewenangan konstitusionalnya.

"Pencalonan SBY sebagai ketua umum Demokrat justru akan  menyeret dirinya ke dalam posisi yang merugikan.  Dari segi kepentingan internal partai, dia tidak akan memberi nilai lebih apapun karena secara personal sudah terlanjur merepresentasikan diri sebagai salah satu faksi di tubuh Demokrat. Juga karena secara personal citranya sedang memburuk," kata peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Toto Izul Fatah, kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (29/3).


Sementara dari segi kepentingan eksternal, menurut Toto, pencalonan SBY sebagai ketua umum Demokrat akan meningkatkan antipati publik yang ada saat ini, yang menganggap SBY lebih sibuk mengurusi partai ketimbang mengurus negara.

Jika image ini terus berlangsung dan menguat, itu sama artinya SBY sedang membiarkan dirinya semakin rontok atau sedang merontokkan citra dirinya sendiri. Padahal, di sisa waktu pemerintahan yg tinggal satu tahun inilah  SBY seharusnya berpikir untuk membuat legacy yang bisa dikenang rakyatnya.

"SBY harusnya belajar banyak dari para pemimpin pendahulunya baik Pak Harto maupun Bung Karno," kata Toto mengingatkan.

Arena Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang akan dihelat di Bali, dalam hemat Toto, pilihan dilematis bagi SBY. Kalau dia memaksakan diri jadi ketua umum yang dipilih secara aklamasi melalui tangan besinya maka akan dicap sebagai pemimpin yang tidak demokratis. Tapi jika keterpilihannya dibiarkan demokratis dengan one man one vote, sudah pasti SBY khawatir dipermalukan jika kalah atau menang dengan suara yang tidak signifikan.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya