Berita

martin hutabarat

Politik

Martin Hutabarat: Pemerintah Tidak Peka Melindungi Perempuan dari Pelecehan Seksual

KAMIS, 28 MARET 2013 | 11:08 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap perempuan makin mengkhawatirkan masyarakat.

Namun, ancaman hukuman perkosaan tidak berubah dalam RUU KUHP yang diajukan pemerintah ke DPR.

Dalam KUHP yang berlaku sekarang, ancaman hukuman bagi tindak perkosaan yang disertai kekerasan terhadap seorang wanita ditentukan paling tinggi 12 tahun penjara.


Kenyataannya dalam praktiknya, vonis yang dijatuhkan hakim terhadap kasus-kasus perkosaan sangat rendah, jauh dari besaran hukuman maksimal.

Menurut anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, melihat dinamika masyarakat di mana kesadaran hukumnya semakin meningkat, ancaman hukuman maksimal terhadap kasus-kasus perkosaan ini seyogyanya juga harus ditambah, misalnya menjadi 15 tahun, guna menimbulkan efek jera.  

"Apalagi, rasa solidaritas untuk melindungi kaum wanita dari pelecehan seksual juga makin luas sekarang. Namun, dalam RUU KUHP yang diajukan pemerintah ke DPR baru-baru ini, ancaman hukuman terhadap tindak pidana perkosaan tidak mengalami peningkatan," ujar legislator berjulukan "profesor" ini, Kamis (28/3).

Dia sayangkan, ancaman hukuman dalam draf pemerintah itu tetap, yakni paling tinggi 12 tahun penjara.

Menurut Martin lagi, hal tersebut akan dirasakan oleh masyarakat, khususnya kaum wanita, bahwa pemerintah tidak peka terhadap rasa keadilan masyarakat yang semakin meningkat dan berusaha melindungi kehormatan kaum wanita dari pelecehan seksual. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya