Berita

ilustrasi/ist

IMI: Penataan Ruang Dasar Laut Mendesak!

RABU, 27 MARET 2013 | 09:57 WIB | LAPORAN:

. Amburadulnya pipa bawah laut dan kabel yang sering dikritisi oleh Indonesia Maritim Institute (IMI) bukan hisapan jempol.

Hal ini terbukti dengan adanya kabel telekomunikasi salah satu jaringan komunikasi terputus karena tersangkut jangkar kapal minyak antara Pulau Bangka dan Batam. Kabel bawah laut yang putus ini merupakan rute utama jaringan internet salah satu provider ke Singapura sebelum menuju lingkup global. Di saat yang hampir bersamaan, backup jaringan yang melalui Sumatra, baik jalur timur maupun barat, juga mengalami gangguan.

"Ini bukti pemerintah kurang paham dan tidak mau peduli dengan penataan kabel bawah laut yang semrawut. Kejadian kali ini akan berdampak buruk bagi ekonomi dan sistem telekomunikasi. Kejadian ini bisa terjadi, karena kabel bawah laut tidak di tata secara serius," kata Direktur Eksekutif IMI, Y Paonganan, beberapa saat lalu (Rabu, 27/3).


Ongen, biasa Paonganan disapa, menyebutkan bahwa amburadulnya alur kabel dan pipa bawah laut ini karena sampai saat ini belum ada regulasi yang ketat. Kementerian Kelautan Perikanan sebagai salah satu yang berperan untuk mengatasi ini terkesan abai dan hanya sibuk mengurusi ikan dan terumbu karang, sementara pemahaman tentang kelautan masih sangat dangkal.

Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perhubungan khusunya Perhubungan Laut pun belum memikirkan hal ini dengan serius. Pemasangan kabel dan pipa bawah laut harus di tata dan tentunya perlu tertuang dalam RUU Kelautan yang akan dibahas DPR," kata Ongen

Masih kata Ongen, Kementerian ESDM dan Kementerian Kominfo sebagai lembang negara yang banyak berkaitan dengan penggunaan pipa dan kabel bawah laut juga cenderung tidak mau peduli. Ini semakin memperjelas bahwa bangsa ini masih sangat kental dengan paradigma daratan. Laut hanya dianggap sebuah wadah yang bisa digunakan seenaknya, padahal negara ini terdisi atas 2/3 lautan yang didalamanya tersimpan banyak manfaat, dan bila dikelola dengan baik akan mampu menjadikan negara Indonesia super power.

"Jika pemasangan pipa atau kabel bawah laut salah penempatan ini sangat berbahaya. Kalau salah dampak negatifnya sangat besar. Contohnya, apalagi jika pipa bawah laut bocor pengaruhnya akan terasa langsung pada kehidupan ikan dan ekosistem yang ada di sekitarnya," ungkapnya.

Ongen pun menyesalkan pemahaman kelautan bangsa ini sangat minim, sementara riset-riset kelautan tidak pernah mendapatkan perhatian yang serius, bahkan jadi anak tiri. Ironisnya, justru negara asing yang banyak melakukan riset di laut Indonesia, sehingga data-data dan potensinya lebih banyak dikuasai asing.

"Hal ini makin membuat bangsa ini gagap laut. Hal ini harus segera di hentikan, perubahan paradigma berfikir bangsa ini harus segera di rubah sebelum tenggelam karena kita tidak mampu mengurus anugrah Tuhan yang telah memberikan begitu limpahnya kekayaan laut, udara dan daratan," demikian Ongen. [ysa]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya