Berita

sby

Presiden SBY Bertemu George Soros di Bali

SELASA, 26 MARET 2013 | 13:59 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan jutawan dan filantropis George Soros di Bali, Selasa siang, guna membahas kelanjutan kerja sama Indonesia-Norwegia mengenai REDD+ (Pengurangan Emisi dari Degradasi dan Deforestasi).

"(Pertemuan dengan Soros) lebih pada kelanjutan kerja sama kita dengan Norwegia, REDD+, dan juga kaitannya dengan moratorium," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa yang turut mendampingi Presiden Yudhoyono dalam pertemuan itu.

Pertemuan itu dilakukan menjelang pelaksanaan pertemuan keempat panel tingkat tinggi mengenai agenda pembangunan pasca2015 yang akan dipimpin oleh Presiden Yudhoyono, Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dan PM Inggris David Cameron --yang meskipun tidak hadir akan memberikan pandangannya melalui video conference.


Presiden yang mengenakan jas hitam dan dasi biru melakukan pertemuan selama lebih kurang 30 menit dengan Soros yang mengenakan batik lengan panjang berwarna hijau.

"Dia (Soros) memberikan pemikiran bagus sekali dan memberikan penghargaan ke Indonesia terhadap konsep REDD+ dan bagaimana pada akhirnya nanti (peran) provinsi," katanya.

Menurut Hatta, Soros sepakat jika moratorium lahan gambut dan hutan primer tetap menjadi perhatian. "Yang sekarang ini kan Kalimantan Tengah. Itu sebagai contoh provinsi kita," katanya.

Menko Perekonomian menilai REDD+ bagus untuk menahan laju pengrusakan hutan sekaligus mengupayakan agar masyarakat tetap bisa hidup tanpa hutan rusak. "Strateginya kan ke situ. Lahan gambut ini harus dijaga kalau dirusak menimbulkan efek pencemaran paling tinggi dan daya rusaknya tinggi," ujarnya.

Presiden bukan pertama kalinya bertemu dengan Soros yang menjabat sebagai penasihat Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk perubahan iklim. Sebelumnya Presiden pernah bertemu dengan Soros di Tampak Siring dan New York.

Selain melakukan pertemuan dengan Soros, Presiden Yudhoyono juga menerima kunjungan kehormatan ekonom Amerika Serikat Jeffrey Sachs dan Putri Maxima dari Kerajaan Belanda. [ant/zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya