Berita

Pelajar Asal NTT Tak Perlu Takut Pasca Penyerangan Lapas

SELASA, 26 MARET 2013 | 07:59 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Para pelajar dan mahasiswa yang berasal dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan tidak tinggal di asrama, tetapi kos di rumah warga agar bisa berbaur.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga provinsi ini Kadarmanta Baskara Aji mengungkapkan hal tersebut menanggapi aksi penyerangan Lapas di Sleman, Sabtu dini hari lalu.

"Mereka yang sedang menempuh pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lebih baik tinggal di rumah warga agar bisa berbaur dan berinteraksi. Hal itu penting untuk mencegah eksklusivitas," katanya.


Menurut dia, jika para pelajar dan mahasiswa yang berasal dari luar DIY tinggal di rumah-rumah warga, itu bisa meminimalkan kerawanan sosial, karena mereka bisa saling memahami dan menerima.

Selain itu, kata dia, jika para pelajar dan mahasiswa tersebut tinggal di rumah-rumah warga, juga bisa belajar di "universitas kehidupan" secara langsung. Mereka akan mendapatkan layanan pendidikan di "universitas kehidupan" secara gratis.

"Jika selama menempuh pendidikan di DIY mereka tinggal di asrama, tentu akan rugi karena tidak bisa belajar di 'universitas kehidupan'. Mereka tidak mendapatkan pelajaran kehidupan bermasyarakat secara langsung yang akan bermanfaat jika mereka kelak terjun ke masyarakat," katanya seperti dilansir Antara.

Ia mengimbau para pelajar dan mahasiswa yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sedang menempuh pendidikan di DIY tidak perlu takut pascapenembakan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II B Cebongan, Sleman.

"Para pelajar dan mahasiswa NTT yang belajar di DIY tidak perlu takut. Para pelajar dan mahasiswa NTT diharapkan sekolah dan kuliah seperti biasa, karena aparat keamanan akan melindungi mereka," katanya.

Menurut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pimpinan perguruan tinggi negeri maupun swasta, dan kepala sekolah untuk memberikan informasi yang baik dan benar.

"Hal itu sesuai dengan pesan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bahwa perlu dilakukan koordinasi dengan pimpinan perguruan tinggi dan sekolah untuk memberikan penjelasan yang baik dan benar agar para pelajar dan mahasiswa yang berasal dari luar DIY tidak panik dan takut," katanya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya