Berita

sby

Majelis Rendah Yakin Bisa Jungkalkan SBY di KLB Demokrat

SENIN, 25 MARET 2013 | 11:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada akhir Maret nanti di Bali akan jadi pertarungan majelis tinggi dengan majelis rendah. Dan majelis rendah diklaim akan menjungkalkan SBY, representasi majelis tinggi yang disokong DPD-DPD Partai Demokrat se-Indonesia.

"Ini akan jadi pertarungan majelis tinggi dan majelis rendah. Saya mewakili majelis rendah, dan rendah lainnya," ujar mantan Ketua DPC Cilacap Tri Dianto kepada Rakyat Merdeka Online tadi pagi (Senin, 25/3).

Tri Dianto sudah mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum pada Senin lalu. Dia tetap akan maju meski berhadapan dengan SBY. Sementara calon lain, dia yakin akan mundur dari pencalonan karena takut pada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut.


Loyalis Anas Urbaningrum ini mengaku didukung mayoritas DPC Partai Demokrat se-Indonesia. "Saya sudah jelas didukung 155 DPC dan 3 Ketua DPD. Sudah jelas menyatakan dukungannya ke saya," ungkapnya.

Karena itu, Tri tak percaya dengan klaim DPD-DPD yang bertemu dengan SBY kemarin bahwa aspirasi agar SBY jadi ketua umum juga berasal dari DPC. "Itu salah. Yang benar adalah DPC bikin surat disuruh DPD membuat pernyatan mendukung Majelis Tinggi menggelar KLB, bukan menyatakan dukungan," jelasnya.

Informasi yang ia peroleh dari salah satu Ketua DPD yang ikut pertemuan dengan SBY, SBY tersenyum saat ada laporan dari DPD Jawa Tengah bahwa dirinya akan maju sebagai calon.

"Dalam pertemuan tadi malam dari Jawa Tengah, disebutkan dari 35, 34 DPC meminta Pak SBY jadi ketua umum. Hanya satu (yang tak mendukung), yaitu Cilacap. Karena Cilacap mau menjadi ketua umum. Mendengar itu, Pak SBY hanya senyum-senyum," kata Tri menirukan ucapan informannya itu.

Karena itu, Tri yakin akan bisa memenangkan pertarungan kalau berhadapan dengan SBY sekalipun. Karena dia didukung mayoritas DPC yang memiliki suara terbanyak.  "Ini akan dimenangkan majelis rendah karena yang paling banyak suara di DPC. DPD kemarin kan hanya klaim didukung DPC. Asal tidak ada tekanan, ancaman, dan pemaksaan," tegasnya.

Soal siapa tiga DPD yang mendukungnya itu, Tri tak mau mengungkapkan. Dia kuatir, nanti pendukungnya itu mendapat intimidasi kalau dipublikasi namanya. "Tapi mereka selalu koordinasi dengan saya. Tinggal pembuktiannya nanti di KLB. Kalau nyoblos kan ketidaktahuan nanti," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya