Berita

INSIDEN SORIK MAS

Pemuda Muhammadiyah Kecam Kelakuan Anggota Brimob

SABTU, 23 MARET 2013 | 11:08 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemuda Muhammadiyah mengecam keras tindakan tidak manusiawi yang dilakukan aparat Brimob dan petugas keamanan terhadap masyarakat Naga Juang Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara yang menolak kehadiran PT Sorik Mas Mining, Jumat (22/3).

Kecaman disampaikan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay, dalam keterangan yang diterima redaksi beberapa saat lalu (Sabtu, 23/3).

"Tindakan represif seperti ini sudah sering dilakukan oleh aparat kepolisian dalam menangani sengketa antara masyarakat dan pihak pengusaha. Dan lagi-lagi, pihak kepolisian selalu  tidak netral dan cenderung berpihak pada pengusaha," ujar Saleh.


Dia mengatakan, represifitas itu sangat melukai perasaan masyarakat terutama bila dikaitkan bahwa dana operasional pihak kepolisian juga bersumber dari dana rakyat. Selain sangat jauh dari motto polisi yang berbunyi "Mengayomi, Melindungi dan Melayani” masyarakat.

"Bila tidak mampu mengayomi, melindungi, atau melayani, setidaknya pihak kepolisian tidak melukai dan melakukan kekerasan kepada masyarakat," masih katanya.

Saleh juga meminta Kapolri Jenderal Timur Pradopo segera menginvestigasi seluruh jajarannya yang terlibat dalam aksi kekerasan terhadap masyarakat di daerah tersebut. Bila terbukti ada yang melanggar protap pengamanan, Kapolri diminta untuk segera menetapkan sanksi sebagaimana mestinya.

Sementara Pemerintah Kabupaten Madina diminta segera melakukan mediasi dengan adil untuk mempertemukan kepentingan masyarakat dan pihak pengusaha.

"Dalam hal ini, hak-hak formal konstitusional yang dimiliki rakyat harus segera diberikan demi mencegah konflik berkelanjutan. Mengingat masalah ini telah timbul sejak beberapa tahun lalu, maka tidak ada alasan bagi pemerintah Kabupaten Madina untuk tidak mengetahui aspirasi dan tuntutan masyarakat," masih kata Saleh.

Di isi lain, pemerintah pusat dan anggota DPR RI juga diminta segera ikut ambil bagian dalam upaya penyelesaian konflik yang ada.

Saleh tak lupa mengimbau masyarakat Naga Juang untuk mengedepankan cara-cara damai dalam menuntut hak dan menyampaikan aspirasi. Jalur hukum bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat yang dinilai telah diabaikan. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya