Berita

Nusantara

INSIDEN NAGA JUANG

Warga yang Protes Tambang Sorik Mas Mining Ditangkap dan Dijemur Polisi

JUMAT, 22 MARET 2013 | 16:07 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Sudah beberapa tahun terakhir ini masyarakat petambang tradisional di Naga Juang di Mandailing Natal, Sumatera Utara, bersitegang dengan PT Sorik Mas Mining (SMM) yang menyerobot areal tambang mereka.

Tadi malam sekitar 1.000 warga dari berbagai desa seperti Tabargot, Runding, Kota Nopan, Batang Natal dan Siepeng, kembali mendatangi areal pertambangan PT SMM. Sempat terjadi bentrokan antara warga dengan anggota Brimob yang sudah berjaga-jaga di lokasi yang dibantu petugas keamanan perusahaan.

"Ketegangan ini sudah lama. Sudah dua kali terjadi gejolak. Ini yang ketiga. Tadi malam masyarakat naik (ke lokasi tambang SMM) karena Bupati Hidayat Batubara tidak kunjung menyelesaikan masalah," ujar Ketua Jaringan Advokasi Tambang Rakyat Mandailing Natal, Miswar Daulay, yang dihubungi redaksi beberapa saat lalu (Jumat, 22/3).


Menurutnya masalah ini bisa diantisipasi andai saja Bupati Hidayat Batubara dapat mengambil keputusan yang bijak.

"Seharusnya ada penyelesaian, pembagian areal yang jelas. Juga mengenai CSR yang mengenai langsung masyarakat," ujar Miswar lagi.

Miswar menyesalkan sikap anggota Brimob yang berlebihan. Warga yang memprotes ditangkap, lalu pakaian mereka dibuka dan dipaksa telanjang dada. Dengan tangan diborgol mereka dijemur di bawah terik matahari. Beberapa warga karena kelelahan dan rasa sakit terjatuh.

"Bahkan ada yang ditunjangi (ditendang)," katanya lagi.

PT SMM memiliki wilayah kontrak karya seluas 24.300 hektar yang terbentang di Kabupaten Mandailing Natal, persisnya di Kecamatan Kotanopan, Muara Sipongi, dan Ulupungkut. Sementara 41.900 hektar lainnya terletak di Kecamatan Siabu, Bukit Malintang dan Panyabungan Utara. Sebanyak 75 persen saham PT SMM dimiliki Sihayo Gold Limited dan 25 persen sisanya dimiliki PT Aneka Tambang.

Sebagian area kontrak PT SMM berada di Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) yang merupakan area tangkapan air bagi Sungai Batang Gadis yang berperan sangat penting untuk menjaga ketersediaan air bagi 360 ribu orang orang dan 34.500 hektar sawah. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya