Berita

Demokrat Bali Tak Mau Tanda Tangan Surat Pernyataan dari Majelis Tinggi

JUMAT, 22 MARET 2013 | 12:52 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Mudharta, mengaku tidak menerima pesan singkat atau SMS dari Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik.

"Kami tidak menerima SMS itu," katanya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online tadi pagi (Jumat, 22/3).

Sebelumnya, beredar sebuah SMS dikalangan wartawan. Disebutkan, SMS itu dari Jero Wacik yang ditujukan kepada etua DPD dan DPC PD se-Indonesia. Jero Wacik mengakui isu SMS dari dirinya.


"Kpd yth. Ketua DPD PD DKI Jakarta, Jabar, Jateng, D.I. Yogyakarta, Jatim, Banten, Bali, NTB, NTT, Maluku, Malut, Papua dan Papua Barat....Mohon bantuan dan kerjasamanya untuk segera mengirimkan SURAT PERNYATAAN PARA KETUA DPD & DPC MASING2 PROVINSI (yang sudah ditandatangani), sesuai dgn arahan Ketua Majelis Tinggi PD, melalui Sekretaris Majelis Tinggi PD (Bpk. Jero Wacik), adapun Surat Pernyataan tsb dapat dikirimkan melalui fax : 021-5221934, atau e-mail : ajudanmenteri@gmail.com. Demikian, tks bnyk atas perhatian dan bantuannya, salam."

Mudharta menjelaskan, penandatangan sikap itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan DPD se-Indonesia dengan Majelis Tinggi di Cikeas awal Maret lalu. Pada saat itu, DPD-DPD menyampaikan aspirasi  ke Majelis Tinggi.

Salah satu aspirasi yang disampaikan adalah ketua umum harus fokus menata partai ke depan, tidak ada ambisi politik untuk maju pada Pemilihan Presiden yang bisa membuat partai tak terurus.

"Dan saat itu Majelis Tinggi mencatat, aspirasi itu kalau bisa dituangkan dalam bentuk tertulis, sangat bagus," ujarnya.

Meski begitu Bali menilai tak perlu ada pernyataan tertulis yang harus ditandatangani.

"Nggak perlu lagi. Karena posisi Bali sudah sangat clear, kita ikuti etika politik Partai Demokrat. Ketika kami mendukung Majelis Tinggi menata partai, artinya kan itu sudah clear, jelas semunya," jawabnya.

Tak hanya itu, Mudharta juga menilai, tak perlu ada surat pernyataan berjanji menjalankan Kongres Luar Biasa (KLB) secara tertib tanpa ada kegaduhan.

"Nggak perlu ada surat pernyataan. Justru itu sudah ada dalam etika Partai Demorat. Sudah ada itu di aturan organisasi. Jadi nggak perlu surat-surat seperti itu. Nggak perlu itu," demikian Mudharta. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya