Berita

ADNAN BUYUNG NASUTION/IST

KIPP Sebut Usulan Adnan Buyung Sama Saja Memutilasi Demokrasi

JUMAT, 22 MARET 2013 | 12:36 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Mempercepat pemilu dari jadwal yang telah ditentukan justru akan mengakibatkan rezim yang sudah rapuh namun masih menguasai sumber daya politik berkuasa kembali.

Selain itu, bakal calon legilatif dengan dukungan finansial kuat berpotensi mewarnai pranata-pranata demokrasi di pusat maupun daerah.

Demikian pendapat Koordinator Kajian Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, Girindra Sandino menanggapi usulan pengacara senior, Adnan Buyung Nasution serta Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) dalam forum di Gedung Joeang 45 kemarin (Kamis, 21/3).


Pemilu adalah agenda demokrasi yang dilaksanakan secara regular setiap lima tahun guna mencapai tujuan proporsionalitas yang utuh serta keterwakilan rakyat. Terutama, untuk mewujudkan sirkulasi atau lebih tepat penyegaran elit politik serta penggantian pemerintahan secara konstitusional.

"Apabila pemilu dipercepat, akan merusak jalan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut," papar Girindra melalui siaran pers, Jumat (22/3).

KIPP pun memandang tanpa melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan strategis untuk percepatan pemilu adalah langkah mutilasi demokrasi. Bahkan dapat menjadi arena politik lahirnya rezim otoriter serta bangkitnya kekuatan-kekuatan politik kontra-demokrasi.[wid]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya