Berita

fadli zon/ist

Politik

Fadli Zon Vonis Menteri Pertanian Gagal karena Perburuan Rente

SABTU, 16 MARET 2013 | 10:38 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kenaikan harga bawang adalah akibat perburuan rente. Sangat mudah dibaca bahwa ada usaha mencari keuntungan seperti halnya dalam kasus kenaikan harga daging sapi.

"Ini kegagalan kementerian pertanian dalam kelola izin impor. Harusnya, Januari izin selesai tapi baru keluar Maret ini. Kenapa terlambat? Ini tanda tanya karena menyangkut siapa yang dapat alokasi," kata Sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, di diskusi "Bawang Antara Cerita dan Derita" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/3).

Dia mengatakan, kebutuhan bawang putih Indonesia dipasok oleh impor sebesar 99 persen dari Republik Rakyat China. Sementara, kebutuhan bawang merah tak dapat dipenuhi meskipun sudah ada sentra-sentra produksi yang dibangun oleh pemerintah.


"Masalahnya tidak ada upaya menaikkan daya produksi. Kenapa ada dana begitu besar di kementerian pertanian kalau kita sendiri tidak bisa menaikkan kemampuan produksi kita dalam hal bawang saja?" gugat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Di belakang kenaikan drastis harga bawang beberapa pekan terakhir, diyakini Fadli Zon, sebagai akibat dari kesalahan manajemen. Kesalahan manajemen itu bisa terkait perburuan rente, atau mungkin saja ada kesengajaan.  

"Disengaja Rekomondasi Impor Produk Holtikultura (RIPH) begitu lambat agar importir itu melakukan lobi-lobi politik," jelasnya.

Fadli Zon juga pertanyakan, apakah kasus kenaikan harga itu sekadar kesalahan manajemen kementerian perdagangan dan kementerian pertanian? Lalu, di mana asal usul kesalahannya. Karena biasanya, izin impor sudah keluar di kementerian pertahanan, namun terhambat di menterinya.

"Harus ada peran KPK untuk telusuri agar permainan itu tidak terulang," tegasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya