Berita

ilustrasi

Kementerian Pertanian: Banyak Alasan Harga Bawang Merah Ikut Melonjak

SABTU, 16 MARET 2013 | 09:49 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Sebetulnya, Indonesia sudah berswasembada dalam bawang merah. Indonesia mampu memproduksi antara 900 sampai 1 juta ton pertahun.

Sementara, konsumsi bawang 2,5 kilogram per kapita per tahun. Kalau dikalikan penduduk (245 juta jiwa), dibutuhkan 660 ribu ton untuk konsumsi rumah tangga. Jadi, ada surplus.

Demikian disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (Ditjen PPHP) Kementerian Pertanian, Yasid Taufik , di diskusi "Bawang Antara Cerita dan Derita" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/3).


Namun, untuk bawang putih Indonesia dalam posisi terbalik yaitu di atas 90 persen impor, sedangkan produksi dalam negeri kadang di bawah 10 persen. Rata-rata per tahun, konsumsi rumah tangga mencapai 330 ribu ton kalau dikalikan 245 juta jiwa.

Kalau hanya bawang putih yang bermasalah, mengapa saat ini harga bawang merah ikut melonjak sampai tiga kali lipat dalam waktu tiga pekan?

Dia berdalih, ada siklus tahunan yang berawal dari periode musim hujan Oktober-Maret. Saat itu, sebagian besar lahan pertanian dipakai menanam padi. Hanya sebagian kecil ditanami bawang terutama dataran tinggi karena tanaman bawang tidak bisa ditanami di lahanya yang banyak air.

"Nah ada lonjakan tinggi, karena di samping siklus tahunan itu, ada pengaruh psikologis kenaikan bawang putih. Lalu, ada daerah gagal panen, ada juga masalah tentunya yang dipengaruhi distribusi yang tidak baik," ungkapnya.

Dan dia memprediksi, akan ada kecenderungan kenaikan harga pada komoditas lain seperti buah-buahan.

"Memang dari sisi kebijakan, kementerian pertanian mencari cara memberi ruang pada petani untuk berkembang, yaitu memberi pengaturan berapa jumlah produk holtikultura yang boleh masuk termasuk bawang," terangnya

Instrumen pengaturnya adalah Rekomondasi Impor Produk Holtikultura (RIPH) terkait jumlah yang boleh masuk ke wilayah Indonesia. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya