Berita

ilustrasi

Politik

Luhut Panjaitan: Libas Kelompok Sipil yang Inkonstitusional!

KAMIS, 14 MARET 2013 | 18:50 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan mengakui, pembicaraan tujuh jenderal termasuk dirinya kemarin bersama Presiden SBY di Istana Negara juga membicarakan soal suksesi kepemimpinan Republik Indonesia.

"Kami juga bicarakan siapa pengganti bapak (SBY) 2014? Karena harus orang yang mumpuni dan bisa mengkapitalisasi succes story pemerintahan sekarang. Seperti pertumbuhan ekonomi cukup baik, di sisi lain pemerataan masih kurang," terangnya saat diwawancarai live oleh Metro TV, sesaat lalu (Kamis malam, 14/3).

Menurut dia, bangsa Indonesia harus adil menilai. Success story rezim Presiden SBY itu pun harus diakui.


"Bangsa ini harus fair berikan komentar success story dan kekurangan yang ada," tegasnya.

Dia mengatakan, saat ini kelompok para jenderal mencium gelagat elite yang sibuk bertengkar sendiri. Sementara, yang jadi korban adalah rakyat jelata.

Dia membantah keras bahwa SBY sedang mencari proteksi politik lewat pertemuan demi pertemuan dengan semua kalangan. Seperti diketahui, beberapa hari lalu pun SBY ditemui Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Letjen (Purn) Prabowo Subianto.

"Saya tidak lihat itu (proteksi politik). Pembicaraan kami sangat bersahabat," ucapnya.

Dia malah menyinggung kelompok sipil yang sejak reformasi bergulir terus mendorong militer bersikap demokratis. Kini, setelah militer bersikap profesional dan demokratis justru kelompok sipil yang punya indikasi akan melakukan gerakan inkonstitusional.

"Ini sekarang kan mereka (militer) demokratis. Janganlah teman-teman sipil ini ciptakan suasana baru dengan mengatakan SBY harus turun sebelum 2014. Ini pemikiran yang tidak baik dan tidak sehat," tuturnya.

Dia menegaskan kembali bahwa gerakan inkonstitusional tidak boleh ada di negeri ini.

"Gerakan itu harus dilibas. Gerakan inkonstitusional harus dilibas," serunya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya