Berita

PRESIDEN SBY/IST

Politik

SBY: Jangan Ada Lagi Distorsi Kebijakan Impor Sapi

RABU, 13 MARET 2013 | 17:57 WIB

Presiden SBY menegaskan, tidak boleh ada lagi distorsi (penyimpangan) dalam kebijakan impor sapi yang dilakukan untuk memenuhi pasokan dalam negeri.

"Secara situasional barangkali memang diperlukan daging sapi tambahan yang dari negara sahabat, dengan catatan harus benar, tepat tidak boleh ada distorsi baru, sambil melindungi peternak kita," kata Presiden dalam konferensi pers seusai bertemu dengan Komite Ekonomi Nasional (KEN) di kantornya, Jakarta, Rabu (13/3).

Menurut Presiden, impor sapi saat ini dibutuhkan, mengingat pasokan dari dalam negeri masih belum mencukupi. Sementara untuk memacu produksi dalam negeri dibutuhkan waktu yang tidak cepat. Namun demikian, Presiden memastikan, bahwa peningkatan kapasitas produksi di dalam negeri terus diupayakan.


"Saya sudah sampaikan berkali-kali, solusi daging sapi adalah meningkatkan produksi dalam negeri, tetapi itu selalu memerlukan waktu, kita akan lakukan secara serius di tahun-tahun mendatang," katanya.

Presiden dalam kesempatan itu juga menambahkan, agar kebijakan dalam sektor pangan jangan sampai membuat ketidakadilan karena adanya distorsi pasar dalam perdagangan. Distorsi pasar akan mengakibatkan kesengsaraan bagi masyarakat dan hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu.

Presiden mengakui, usaha pemerintah untuk memberikan keadilan dalam perdagangan tersebut pasti akan selalu dilawan oleh para pihak yang selama ini memperoleh keuntungan dari perilaku pasar yang menyimpang itu.

"Hampir pasti ada perlawanan, apalagi bagi mereka yang sekian puluh tahun mengenyam, menikmati hal-hal yang sebenarnya tidak boleh terjadi," katanya.[ant/wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya