Berita

tb hasanuddin/ist

TB Hasanuddin: Ada Kesenjangan Sosial yang Dalam Antara Aparat TNI-Polri

JUMAT, 08 MARET 2013 | 06:15 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

. Kasus bentrokan antara TNI dengan Polri di Ogan Komering Ulu jangan dianggap sepele.

Demikian seruan dari Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, Jumat (8/3).

"Kasus ini merupakan puncak dari fenomena gunung es. Yang terlihat dan mencuat serta muncul ke permukaan hanyalah manifestasi dari persoalan lebih besar yang selama ini senantiasa disangkal," katanya.


Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, dalam beberapa kejadian bentrokan seolah-olah yang terjadi cuma "kenakalan" prajurit di lapangan. Padahal, tegasnya, ini bukan sekedar persoalan psiko-politik antara "kakak tua dan adik bungsu", di mana dipersepsikan ada adik bungsu yang setelah era reformasi berlaku arogan.

Dia juga mencatat, hampir semua  kasus bentrokan antara TNI dan Polri berawal dari persoalan lalu lintas, timbul ketegangan dan kemudian Polri yang bersikap berlebihan seperti memulai tembakan senjata api.

"Tapi lebih dari itu, konflik ini juga punya akar struktural terkait akses sumber daya. Ada kesenjangan sosial yang dalam antara sesama aparat, kesenjangan itu dapat meledak sewaktu-waktu," ungkapnya.

Pencetusnya, lanjut Hasanuddin, bisa macam-macam, seperti yang terjadi di OKU.  TNI di-sweeping di jalan, kemudian marah dan dengan entengnya oknum Polri menembak mati prajurit Yon Armed 15.

Kalau sekedar masalah lalu lintas, kata dia, sebenarnya dapat diambil solusi sederhana oleh para pimpinan masing-masing dengan mengesampingkan ego korps. Tapi, kalau masalahnya struktural, maka harus ada penataan ulang peran masing-masing.

"Kalau masalah ini tak diselesaikan dengan serius, maka kasus-kasus yang lebih seram bisa saja terjadi sewaktu-waktu . Tinggal menunggu waktu saja," tandasnya. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya