Berita

as hikam/ist

Politik

Desain Politik Primordial Poros Amien Rais Cs Masih Perlu Pembuktian Lebih

SELASA, 05 MARET 2013 | 12:23 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Perseteruan  mantan Ketum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY, mempunyai penilaian agak berbeda dari pakar politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit.

Pengamat politik senior, Muhammad A.S. Hikam, menyambut analisa Arbi Sanit yang diberitakan Rakyat Merdeka Online kemarin.

"Umumnya analisis yang ada hanyalah menelisik pertikaian tersebut dari sisi perebutan pengaruh dua kubu besar dalam partai bintang mercy itu. Tetapi pakar politik senior, Arbi Sanit, justru menengarai lain," kata Hikam seperti dikutip dari akun facebook pribadinya beberapa saat lalu.


Sebelumnya, Arbi menyebut ada indikasi kekuatan besar di belakang perlawanan Anas yang disebut dengan kelompok Islam 'primordial' yaitu kelompok "poros tengah" di bawah pimpinan Amien Rais dan jejaring alumni HMI. Kelompok ini, kata Arbi, akan mengusung Mahfud MD sebagai capres mereka pada 2014.

Menggunakan model Revolusi Musim Semi Arab yang terjadi di Tunisia, Maroko, Libia dan Mesir, agenda "poros tengah" ini termasuk "perubahan bentuk negara sekaligus."

Menurut Hikam, analisa Arbi Sanit bisa saja terlalu jauh, tetapi sebaiknya jangan diremehkan.

"Sebagai ilmuwan dan pengamat politik kawakan, Beliau tentunya memiliki informasi dan argumen kuat. Setidaknya kita melihat dukungan yang begitu massif terhadap AU (Anas) yang datang dari para alumni HMI dan organisasinya, KAHMI, serta tokoh-tokoh senior mereka termasuk Mahfud D, Akbar, Bamsoet, dan lainnya," urai mantan menteri kabinet Presiden Gus Dur ini.

Menurutnya, masih perlu dibuktikan apakah "poros tengah" akan berhasil dihidupkan kembali oleh para dedengkotnya dan mampu menjadi wadah yang efektif untuk mewujudkan agenda mereka. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya