Berita

Politik

Prabowo: Saya Pernah Diejek Tidak Mengerti Apa-apa Tentang Ekonomi

SENIN, 04 MARET 2013 | 14:06 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pendiri Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, menerbitkan surat terbuka dengan judul "Menuju 2014: Tahun Perubahan" di akun fan page Facebook-nya yang saat ini telah memiliki lebih 2 juta pengikut.

Prabowo yang masih berada di atas angin dalam sejumlah survei capres, membanggakan perkembangan partainya saat ini.

Dalam tulisan yang dilansir sekitar pukul 13.00 WIB tadi, dia membaca bahwa dalam berbagai survei dan jajak pendapat terkini posisi Gerindra sudah konsisten berada di posisi tiga besar partai politik di Indonesia.


"Hasil ini menunjukkan bahwa niat tulus dan kerja keras kita mulai terlihat hasilnya," tulisnya.

Prabowo juga tegaskan lagi bahwa sistem ekonomi yang pemerintah jalankan adalah keliru. Dia akui, tak jarang dalam mengungkapkan fakta-fakta dan pandangannya, dia diserang, diejek, dipandang sebelah mata.

"Saya dikatakan 'Prabowo tidak mengerti apa-apa tentang ekonomi'," ungkap eks Komandan Jenderal Pasukan Khusus AD itu.

Beberapa waktu lalu, tambah mantan Panglima Kostrad itu, terbukti apa yang ia katakan dibenarkan oleh sejarah. Sistem ekonomi neoliberal, sistim ekonomi yang terlampau bebas, gagal membawa kesejahteraan dan keadilan sosial bahkan di negara asalnya, dan bagi rakyatnya sendiri.

Setelah peristiwa black Thursday dan black Monday pada bulan Oktober 2008 yang menandai awal krisis ekonomi Amerika Serikat, krisis ekonomi yang akhirnya sekarang menjalar ke seluruh Eropa, para ahli ekonomi Indonesia yang dahulu begitu gagah, gembar-gembor, teriak-teriak tentang keunggulan neoliberalisme dan sistim ekonomi kapitalis yang bebas dengan minim regulasi mulai diam dan pelan-pelan mulai malu, mulai takut tampil di publik sebagai penganut paham neoliberalisme.

"Saya yang sempat diejek tidak mengerti masalah ekonomi, sekarang diam-diam tersenyum sendiri," ujarnya.
 
Menurutnya, para ahli ekonomi yang menurutnya pernah kehilangan kepribadian nasionalnya, pernah terkagum-kagum dan terkesima oleh keunggulan-keunggulan model-model ekonomi tertentu di mancanegara, kini terbukti keliru dalam analisa dan pemahaman serta pendapat mengenai penerapan kebijakan kebijakan ekonomi yang terbaik untuk bangsa Indonesia.

"Yang saya sayangkan, ibarat seorang dokter yang telah salah kasih resep kepada pasien, dan oleh karena kesalahan tersebut pasiennya bertambah sakit, sekarang para ahli ekonomi tersebut tidak mau bertanggung jawab, tidak mau mengaku, tidak mau minta maaf kepada rakyat Indonesia," katanya.

Sekarang, tambah Prabowo, secara perlahan dan ramai-ramai mereka mendukung gagasan ekonomi yang diamatkan oleh UUD 1945, yakni ekonomi kerakyatan. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya