Berita

arbi sanit/ist

Politik

Ada Desain Besar Kekuatan Islam Primordial di Balik Perseteruan Anas-SBY

Mahfud MD Tokoh yang Diusung
SENIN, 04 MARET 2013 | 12:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ternyata, ada gerakan dan desain besar yang mewarnai isu perseteruan Anas-SBY di internal Demokrat.

Untuk mengendusnya, merujuk pada barisan pendukung mantan Ketua PB HMI itu yang sekitar sepekan belakangan seliweran keluar masuk rumah pribadinya di Duren Sawit, Jakarta Timur. Ada dua kemungkinan, Anas Urbaningrum sebagai otak, atau orang lain memperalatnya.

Dua kemungkinan itu ada dalam kerangka desain besar. Desain besar itu adalah kemenangan kekuatan politik Islam primordial pada 2014. Gerakan itu ingin meniru kemenangan gerakan di Mesir, Tunisia dan Libya.


"Ada desain besar di balik perlawanan Anas dan pendukungnya kepada SBY. Dan itu perubahan bentuk negara sekaligus," ungkap pengamat politik senior dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin siang (4/2).

Arbi menjelaskan, ada indikasi bahwa isu Anas berkaitan erat dengan kekuatan "poros tengah" yang sedang dicanangkan oleh Amien Rais Cs, yang konon sudah memasuki enam putaran pertemuan.

"Kekuatan Islam bersatu dalam pemilu mendatang, lalu menegakkan tokoh yang pro Islam, Mahfud MD, yang ada di depan," tegas Arbi Sanit.

Kekuatan pro Islam yang dimaksudnya melihat isu perseteruan Anas Urbaningrum-SBY adalah isu strategis yang cocok untuk dimainkan bersamaan dengan gerakan mereka.
 
"Ke arah itulah presiden SBY melihat, tapi sejauh ini pura-pura tidak melihat. Dia nggak mau blak-blakan. Wajar, dia politisi, saya pengamat. Saya lebih berani bicara," terang dia.

Arbi tambahkan, analisanya mengenai desain besar kelompok Islam primordial ini baru benar-benar teraba dan terdeteksi setelah Anas mundur dari Demokrat dan berseberangan dengan SBY.

"Saya kira baru sekarang terbuka, bisa diraba dan dideteksi. Tapi sebelum itu memang sudah ada analisa, dan itu di antara mereka-mereka saja (Anas dan kelompok HMI). Sekarang teraba ada kekuatan besar di baliknya," urai Arbi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya