Berita

susilo bambang yudhoyono

Politik

Arbi Sanit: Pemetaan Sementara SBY Cs Simpulkan KLB Belum Layak Digelar

SENIN, 04 MARET 2013 | 12:08 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Elite nasional belum bisa mengontrol elite lokal. Itulah fakta konstelasi politik nasional yang tercermin lewat perseteruan politik Susilo Bambang Yudhoyono dengan Anas Urbaningrum.

Mengapa SBY dan barisannya tidak berani untuk menegaskan Kongres Luar Biasa dalam waktu dekat untuk menggantikan Anas Urbaningrum, menurut pengamat politik senior Arbi Sanit, hal itu dikarenakan fakta bahwa "anak buah" Anas di daerah-daerah masih kuat dan melawan sampai sekarang.

"Anak buah Anas masih melawan. Pakta integritas yang dibikin SBY itu tidak berfungsi. SBY belum berani KLB karena masih ada ganjalan dalam penjajakan," ujar Arbi kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin, 4/3).


Pemetaan sementara menunjukkan wacana KLB belum layak untuk dilemparkan.

"Kondisi dari pemetaan sementara belum memungkinkan KLB. Menunggu anasir-anasir pendukung Anas sudah balik ke partai (SBY), bukan lagi ke Anas. Saya pikir itu dasarnya mengapa belum dilakukan KLB," ucapnya.

Dan Arbi yakin, KLB akan dilakukan pada April sebelum pendaftaran calon legislatif sementara masuk Komisi Pemilihan Umum.

Menurut dia, tidak ada jalan lain kecuali KLB untuk menemukan Ketua Umum baru.

"Sesuai AD/ART, nggak ada jalan lain. Karena aturan yang mereka bikin sendiri," tegasnya.

"Saya kira mesin SBY di dalam partai sedang bekerja," tambahnya.

Lagipula, dukungan terhadap Anas Urbaningrum dari luar Partai Demokrat terus menggelembung.

"Anas masih kuat membangun opini publik. KLB akan jadi bulan-bulanan pengagum Anas. Dari luar partai ada kekuatan pro-Anas yang melawan presiden," ungkap Arbi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya