Berita

SBY Berupaya Mereduksi Serangan ke Cikeas

SENIN, 04 MARET 2013 | 01:13 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Pernyataan Presiden SBY mengenai ada elit politik dan kelompok tertentu yang berencana membuat gonjang-ganjing negara, membuat pemerintah tidak bisa bekerja, dinilai tidak produktif dan justru memicu instabilitas politik.

"Pernyataan SBY ini bisa membuat kegaduhan politik. Benar-benar tidak produktif," kata analis politik dari Universitas Paramadina, Mohamad Ikhsan Tualeka, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (3/3).

SBY menyampaikan tudingan tersebut kemarin pagi sesaat sebelum terbang ke Jerman. SBY mengaku hal itu berdasarkan pantauan dirinya dan sebagian informasi intelijen.


Menurut Ikhsan, pernyataan SBY yang arahnya tidak kongkrit bisa menimbulkan kecurigaan di antara faksi. Sebagai kepala negara dan pemerintahan, sebaiknya SBY tidak bermain opini yang akan membuat kegaduhan politik.

"Bagusnya SBY mengeluarkan pernyataan santun, bijaksana dan imbauan positif sebelum pergi ke luar negeri. Bukan mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan kecurigaan diantara anak bangsa dan hanya membuat sibuk dalam negeri sampai dia pulang lagi," papar Ikhsan.

Ikhsan menilai lewat pernyataannya itu SBY ingin mereduksi berbagai tuduhan korupsi yang dialamatkan ke Istana dan Cikeas. SBY mencoba melawan kelompok-kelompok yang belakangan, terutama setelah kasus Anas di KPK mengemuka, rajin mendesak agar aparat penegak hukum menangani kasus dugaan korupsi Istana dan Cikeas.

"Ini mekanisme internal penguasa mengamankan kekuasaannya. SBY ingin membuat seakan-akan publik terpecah dengan opini yang dilemparnya," imbuh Ikhsan. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya