Berita

Politik

SBY Jangan Pernah Memilih Orang yang Akar Jenggot

SABTU, 02 MARET 2013 | 17:03 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, untuk memilih ketua umum baru Demokrat.

Pertama, pendekatan top down. Bila SBY senang dengan seseorang, maka dia memerintahkan nama itu ke bawah, agar dipilih.

"Tapi itu efektif pada 2005 tapi tak efektif lagi sejak 2010," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, dalam diskusi "Efek Anas Makin Panas" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (2/3).


Pendekatan kedua adalah bottom-up. SBY harus melihat dulu siapa saja orang yang punya dukungan nyata.

"SBY jangan pernah memilih orang yang akar jenggot alias menggantung ke atas, tapi akar rumput yang mengakar ke bawah," lanjutnya.

Menurutnya, SBY mesti mengajak orang yang mengakar ke bawah itu untuk bersatu agar tak terjadi gonjang ganjing lagi.

Tapi, terlepas dari itu, Qodari lebih menyarankan SBY untuk melepas kendali partainya.

"This the time for SBY to let go. Partai ini terlalu kecil buat seorang presiden, memang dia mendirikan tapi dia kan sudah dua kali jadi presiden. Jadi ya sudahlah," ucapnya.

Dia katakan, Demokrat sudah menjadi milik publik, dan memang ada saatnya partai itu harus diserahkan ke generasi berikutnya.

"Dia (SBY) sudah cetak partai Demokrat menjadi partai yang paling cepat besarnya sejak zaman Yunani kuno," tambahnya berseloroh. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya