Berita

ilustrasi

Dunia

Tak Mungkin Maju Lagi, Presiden Cuma Bisa Berharap Pemilu Damai

SABTU, 02 MARET 2013 | 11:35 WIB | LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH

Perdamaian adalah landasan pembangunan negara. Tindak kekerasan tidak dapat ditolerir karena akan mengganggu berlangsungnya pemilihan umum yang sudah di depan mata.

Demikian disampaikan Presiden Kenya, Mwai Kibaki, dalam pidatonya kemarin. Dia mengimbau kepada warganya untuk memilih secara damai yang akan membantu menentukan masa depan bangsa.

Kibaki, yang tidak bisa mencalonkan diri lagi karena telah menjabat selama dua periode, menekankan bahwa warga Kenya harus mengkonsolidasikan langkah pembangunan negara ini untuk memastikan pemilu berlangsung bebas, adil, dan damai.


"Senin (4/3) ini, suara Anda akan memutuskan kepemimpinan yang akan mengelola harapan dan aspirasi Anda. Dengan memberikan hak suara, Anda telah menggunakan hak demokrasi dan telah ambil bagian dalam sejarah," katanya.

Sebagaimana dilansir NBC News (Sabtu, 2/3), diperkirakan sekitar 14,3 juta warga Kenya akan memberikan suara pada pemilihan Senin mendatang.

Persaingan ketat akan dihadapi delapan kandidat yaitu, Perdana Menteri Raila Odinga, dua wakilnya Uhuru Kenyatta dan Musalia Mudavadi.

Kandidat lainnya adalah mantan anggota parlemen Martha Karua, Peter Kenneth dan Paul Muite. Serta mantan Sekretaris Kementerian James ole Kiyiapi dan mantan guru Mohammed Abduba Dida. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya