Berita

boediono/ist

Boediono Salah Satu Sebab SBY Susah dan Akhirnya Demokrat Ikut Melempem

SABTU, 02 MARET 2013 | 11:21 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Partai Demokrat diakui sebagai parpol yang mencetak sejarah karena lonjakan perolehan suara yang fantastis dari Pemilu 2004 sampai Pemilu 2009.

Bahkan sejak zaman Yunani kuno, Demokrat adalah parpol pertama di dunia yang perolehan suaranya menanjak dari 7 persen menjadi 21 persen hanya dalam waktu lima tahun .

Demikian disampaikan wartawan senior, Budiarto Shambazy, yang menambahkan, "prestasi" Demokrat tersebut sempat mendapat sorotan politikus luar negeri seperti dari Eropa dan Amerika Serikat.


Kini, Demokrat dan SBY yang dua kali menjadi Presiden RI, mendapat bencana karena perolehan suara partai yang ditunjukkan semua hasil survei menurun tajam.

Prahara itu juga tak bisa lepas dari faktor figur SBY sebagai pendiri dan pemersatu partai sekaligus kepala negara. SBY alami kesulitan besar.

"Beliau menderita sindrom periode kedua sebagai presiden, yang pastinya periode kedua jauh lebih sukar," kata jurnalis bersapaan Mas Baz itu dalam diskusi "Efek Anas Makin Panas" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (2/3).

Dan, ada analisa lainnya.

"Mungkin juga pada periode pertama wakilnya (Jusuf Kalla) sangat kuat. Yang sekarang (Boediono) tidak demikian, malah dikabarkan akan jadi tersangka kasus Century," lanjut dia.

SBY, dalam pengamatannya, juga alami perubahan sifat menjadi lebih tertutup.

"Sekarang tiap kali Beliau jumpa pers, ngga ada tanya jawab. Padahal itu akuntabilitas demokrasi. Dia takut pada begitu banyak pertanyaan yang semakin menurunkan legitimasi Beliau," katanya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya