Berita

ilustrasi, industri pertahanan

Bisnis

PT Inti Dan PT Len Industri Bakal Dilebur

Merger Perusahaan Bidang Teknologi Dan Pertahanan
JUMAT, 01 MARET 2013 | 08:00 WIB

Pemerintah berencana menggabungkan beberapa perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang teknologi dan industri pertahanan. Ditargetkan, rencana ini akan dilakukan tahun 2013-2014.

“Beberapa BUMN akan konsolidasi atau merger, yaitu PT Inti dan PT LEN Industri, kemudian PT Barata Indonesia dan PT Boma Bisma Indra,” kata Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN Seger Budiarjo di Seminar Pembangunan Industri Pertahanan Yang Terintegrasi Melalui Penguasaan Teknologi Guna Kemandirian Bangsa di Jakarta kemarin.

Selain itu, menurut Seger, Kementerian BUMN berencana membuat holding dari 4 perusahaan pelat merah lain, seperti PT PAL Indonesia, PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, PT Dok dan Perkapalan Surabaya serta PT Industri Kapal Indonesia.
“Kalau tidak ada aral melintang itu masuk ke masterplan Kementerian kita, rencananya di tahun 2013-2014,” terangnya.

“Kalau tidak ada aral melintang itu masuk ke masterplan Kementerian kita, rencananya di tahun 2013-2014,” terangnya.

Di samping itu, dia mengatakan, ada beberapa perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang industri pertahanan yang tetap akan berdiri sendiri. “Ada PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana dan PT Krakatau Steel, mereka akan stand alone (berdiri sendiri),” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan pernah berencana membuat holding perusahaan BUMN yang bergerak di sektor penerbangan.

Dahlan akan menggabungkan PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II dan PT Garuda Indonesia Tbk. Namun dalam rencana ini, dia tidak memasukkan PT Merpati Nusantara Airlines. Padahal, Merpati termasuk salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di sektor penerbangan.

Dahlan mempunyai alasan sendiri. Merpati teranjur dicap sebagai perusahaan yang merugi yang memberikan dampak buruk terhadap pembentukan holding.

“Sebaiknya saya tidak akan instruksikan (Merpati), karena kalau Merpati masuk akan ngerusak yang bagus-bagus. Bisa ngerecokin,” ujarnya.

Pembentukan holding penerbangan dipercaya membuat dunia penerbangan Indonesia maju. Walau demikian, rencana pembentukan holding penerbangan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya