Berita

amir syamsuddin/ist

Politik

Amir Syamsuddin Akui SBY Marah dalam Rapat 23 Mei 2011

KAMIS, 28 FEBRUARI 2013 | 18:59 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Mantan Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, menanggapi informasi yang menceritakan kemarahan tak terkendali Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat sidang Dewan Kehormatan pada 23 Mei 2011 di kediaman pribadi SBY, Cikeas, Jawa Barat.

Menurut Amir, memang ada kemarahan SBY. Namun, penyebabnya karena Bendahara Umum Partai Demokrat saat itu, Muhammad Nazaruddin, tidak mau mundur dari jabatannya di partai.

Pada saat itu, Nazaruddin dibidik KPK karena diduga menerima suap Rp 4,6 miliar dari PT Duta Graha Indah untuk memuluskan proyek pembangunan Wisma Atlet, Sumatera Selatan.


Dia membantah kabar yang menyebut kemarahan luar biasa dari SBY diakibatkan pengakuan Nazaruddin bahwa anak bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Ibu Negara, Ani Yudhoyono, turut menerima uang haram. Kabar itu menggambarkan SBY sampai menggebrak meja dua kali dan mengakibatkan meja terpelanting.

"Itu betul-betul penyesatan informasi," tegasnya saat wawancara yang disiarkan langsung dari studio Metro TV beberapa saat lalu (Kamis, 28/2).

Menurut Menteri Hukum dan HAM ini, kala itu Dewan Kehormatan menggelar sidang untuk meminta Nazaruddin mundur dari kepartaian maupun DPR. Bahkan, sebelumya SBY selaku Ketua Dewan Pembina dan Ketua Dewan Kehormatan sebenarnya merasa tidak perlu untuk menemui Nazaruddin secara langsung.

"Nazaruddin menyatakan mau mundur dari DPR tapi dia ingin bertahan sebagai bendahara umum partai. Memang ada kemarahan SBY yang terkendali, tidak seperti digambarkan pers itu," katanya.

Dia tegaskan pula bahwa pertemuan itu sama sekali tidak membahas perkara Hambalang karena saat itu kasus tersebut belum meluap ke publik.

"Bukan hanya saya, semua yang hadir di rapat itu masih hidup. Tidak ada satu kalimat pun yang menyebut nama Ibas, apalagi menyebut nama Ibu Negara," ungkapnya.

Sidang Nazaruddin itu, diterangkannya, dihadiri oleh lima orang pejabat Dewan Kehormatan  yaitu SBY (Ketua), Anas Urbaningrum (Wakil Ketua), Amir Syamsuddin (Sekretaris), E.E Mangindaan dan Jero Wacik (Anggota) dan seorang notulis. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya