Berita

martin hutabarat/ist

Politik

Gerindra Maklumi Politisi Muda Demokrat yang Temperamental dan Kurang Wawasan

KAMIS, 28 FEBRUARI 2013 | 16:59 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Partai Gerindra menyesalkan pernyataan segelintir politisi muda Partai Demokrat yang tidak berpolitik santun seperti moto yang dikumandangkan pemimpin mereka, Susilo Bambang Yudhoyono.

Kemarin, dalam sebuah konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta, Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik, membawa-bawa Gerindra dan Golkar dalam persoalan internal Demokrat. Selain Rachland hadir pula politisi muda Demokrat lainnya seperti Ulil Abshar Abdalaa dan Muhammad Husni Thamrin

Bekas aktivis HAM yang loncat ke Demokrat itu menilai, mantan Ketum Demokrat, Anas Urbaningrum, seharusnya bisa menyaingi capres dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, dan capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam Pilpres 2014.


"Anas seharusnya bisa cegah Ical (Aburizal) dan Prabowo, bukan malah membuat kritis partai," katanya.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, percaya pernyataan itu bukan merupakan gambaran dari sikap politik Demokrat terhadap Gerindra maupun partai lain

"Sebab, SBY selalu mengingatkan pada anak buahnya di Partai Demokrat supaya bicara dan bersikap santun," ujarnya, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 28/2).

Politisi gaek asal Tapanuli itu lebih menangkap pernyataan Rachland Cs sebagai ekspresi dari keresahan anak-anak muda di Demokrat atas pernyataan Anas Urbaningrum yang akan membuka halaman demi halaman kasus besar yang belum terungkap.

"Langkah Anas itu mereka anggap akan semakin menenggelamkan elektabilitas Partai Demokrat. Anak-anak muda di Demokrat ini resah, dan dengan temperamen emosionalnya, tanpa  wawasan politik yang mendalam berusaha menyerang partai dan tokoh nasional lainnya yang dianggap elektabilitasnya akan mengungguli Partai Demokrat," kata Martin.

Para politisi muda di Demokrat mungkin sulit menyadari bahwa meningkatnya elektabilitas Prabowo sebagai Capres karena rakyat merindukan tokoh tegas, berani dan tidak ragu-ragu.

"Kami berharap lektabilitas Prabowo yang tinggi belakangan ini tidak dianggap sebagai ancaman. Lebih baik dijadikan sebagai bahan introspeksi untuk berkompetisi yang sehat," tandasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya