Berita

Kiki Amalia

Blitz

Cerai, Kiki Minta Ratusan Juta & Mobil

SELASA, 26 FEBRUARI 2013 | 09:46 WIB

Perseteruan Kiki Amalia dan suaminya Markus Horison di sidang perceraian, masih terus berlanjut. Kemarin di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, pihak Kiki memberikan tanggapan atas gugatan Markus pada persidangan sebelumnya.

Dalam jawabannya, Kiki menggugat balik sang pesepakbola dengan nominal ratusan juta rupiah. Markus dianggap tidak memenuhi kewajibannya memberi nafkah selama setahun.

“Dia menggugat balik dalam rekonvensi, ada soal keuangan. Memerintahkan untuk membayar nafkah yang tidak ditunaikan dalam setahun, besarannya Rp 10 juta per bulan, kalau dikalikan setahun jadi Rp 120 juta,” beber Sangap Surbakti, pengacara Markus, yang ditemui usai sidang.


Kiki juga menggugat hak iddah dan hak mut’ah, masing-masing sebesar Rp 30 juta dan Rp 20 juta. Jika ketiga poin itu dijumlahkan, nominal uang tunai yang digugat Kiki hampir mencapai Rp 200 juta.

Seakan belum cukup, bintang film Mas Suka Masukin Aja itu masih menambahkan poin harta bersama dalam gugatannya. “Kendaraan roda 4 jenis Mazda CS7 disebut harta bersama dan harus dibagi bersama,” sambung Sangap.

Kenyataannya, mobil itu dibeli secara kredit atas nama Kiki, namun Markus yang membayar cicilannya. Secara fisik, saat ini mobil itu berada di tangan Markus. Mobil itu pun belum lunas dan cicilannya masih kurang belasan bulan yang belum diselesaikan.

Soal tudingan Markus tak memberi nafkah dibantah oleh Sangap. Dia yakin kliennya masih tetap menafkahi Kiki sebagai istri.  “Markus bilang ke saya, ‘Saya tetap menafkahi dan mengirim duit’,” tegasnya.

Namun, ia mengakui nafkah yang diberikan Markus memang tidak rutin. “Memang tidak setiap bulan, tergantung ekonomi Markus. Namanya pemain bola ya tergantung keadaan finansial klub untuk membayar Markus,” cetus Sangap.

Sayangnya, uang yang diberikan Markus pada Kiki, tak dianggap sebagai nafkah. Kiki justru menyebutnya cicilan untuk membayar utang sang suami pada orangtuanya. “Itu dijawab Markus, ‘Memang ada yang buat bayar utang, ada yang buat kamu’,” tutur Sangap lagi.

Meski Markus sudah menganggap utang itu terbayar, namun Kiki masih membesar-besarkan tudingan soal itu.

Kepada media, Kiki mengaku sempat dilarang oleh Markus untuk datang ke Medan. Pengakuan itu juga dibantah Sangap. Menurut dia, ada sebuah cerita yang mendasari kekesalahan Markus ketika tiba-tiba didatangi oleh Kiki di Medan. “Suatu ketika Markus mengalami krisis finansial. Dia telepon Kiki, untuk meminjam uang. Kiki bilang nggak ada duit. Ya sudah lah,” tutur Sangap.

Namun, beberapa hari kemudian Kiki mendatangi Markus yang sedang berada di asrama tim PSMS Medan. Kemunculan Kiki itu membuat Markus emosi.

“Markus kesal. Ngapain Kiki ke Medan, itu kan butuh duit banyak, untuk penginapan, tiket pesawat. Padahal uang yang dia mau pinjam nggak sebanyak biaya itu,” lanjutnya.

Menurut Sangap, hal itu sudah diceritakan oleh Markus kepada majelis hakim. Dan ketika itu, Kiki sama sekali tidak membantah. “Markus bicara apa adanya di persidangan,” tukasnya.

Menjalani proses perceraian dengan Kiki, ternyata membuat Markus justru merasa lebih bersemangat. Khususnya dalam aktivitasnya sebagai pesepakbola.

Keterangan itu berdasarkan pantauan pelatih kiper di klub Markus. Menurutnya, seperti yang disampaikan Sangap, ia mengalami berbagai peningkatan.

“Setelah gugatan ini masuk, Markus mengalami peningkatan positif, percaya diri, tanggung jawab, dan makin serius,” ujar Sangap.

Ia menambahkan, Markus memang terlihat lebih lega dan merasa beban hidupnya berkurang. Sangap yakin, pasca perceraiannya, ia bisa menatap masa depan lebih positif.

Markus sendiri pun mengakui dirinya lebih bahagia saat ini. Salah satu indikasinya, adalah interaksi informal Markus dengan rekan-rekannya di klub. Biasanya, saat berkumpul sebelum latihan, Markus diam saja dan tak berani menjawab jika ada yang meledeknya. Namun sekarang, Markus lebih santai dan terbuka. “Dia diledekin malah ngeledekin balik,” cerita Sangap.

Markus memang ingin menyelesaikan perceraiannya dengan Kiki secara baik-baik. Ia tidak menuntut hak asuh anak maupun harta gono gini, hanya perkara perceraian saja. Soal jawaban Kiki yang menuntut sejumlah nominal, Sangap masih akan berkomunikasi dengan kliennya.    [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya