Berita

Politik

Masuk Partai, Hary Tanoe Mau Amankan Bisnis

SENIN, 25 FEBRUARI 2013 | 17:14 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Setelah setahun lebih aktif di Partai Nasdem, pengusaha taipan Hary Tanoesoedibjo memutuskan pindah ke Partai Hanura. Di partai besutan Wiranto itu, dia didaulat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan. Sebagai pengusaha, publik bertanya apa motif di belakang minat dan ketertarikan Hary Tanoe masuk dalam dunia politik. Bukankah yang menaikkan namanya selama ini dunia usaha?

Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Saleh P. Daulay menilai, Hary Tanoe tidak jauh beda dengan para politisi lainnya.  Masuknya bos MNC Group itu ke partai politik bisa jadi untuk kepentingan mengamankan bisnis dan usaha yang selama ini dijalankannya.
 
"Tujuan berpolitik itu untuk merebut kekuasaan. Dengan kekuasaan, makin banyak yang bisa dilakukan. Bisa untuk memperoleh akses lebih banyak dalam dunia bisnis. Bisa untuk mengamankan bisnis dan usaha yang selama ini dijalankan," kata Saleh kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu, Senin (25/2).


Idealnya, tegas dia, politisi yang sudah duduk di kekuasaan memberikan pelayanan dan pengabdian pada masyarakat. Sementara apa motif Hary Tanoe masuk ke partai politik belum banyak diketahui.

Sementara terkait kasus suap dugaan suap kepengurusan restitusi pajak PT Bhakti Investama, yang merupakan salah satu perusahaan milik Hary Tanoe, Saleh mengatakan ada dua gendangnya. Jika Hary Tanoe bisa membuktikan tidak bersalah, maka hal itu tidak akan berpengaruh pada Hanura.

Tapi sebaliknya, jika ternyata KPK menyatakan bahwa Bhakti Investama bersalah, maka sedikit banyak akan berpengaruh terhadap Hanura. Apalagi, selama ini Hanura dikenal sebagai salah satu partai bersih.

"Semoga saja kasus hukum yang melilit Hary Tanoe tidak menimbulkan masalah bagi Hanura. Bagaimanapun, posisi dia sebagai ketua Dewan Pembina adalah posisi yang cukup strategis. Baik buruknya partai tentu sangat terkait dengan pembinaan yang dilakukan oleh dewan pembina," demikian Saleh. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya