Berita

Politik

Penasihat KPK Harus Ahli, Biar Tak Dibohongi Pimpinan

SENIN, 25 FEBRUARI 2013 | 16:43 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL.  Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus diisi oleh figur berintegritas. Hal itu diperlukan untuk menjawab ketidakpercayaan publik  terhadap KPK selama ini seiring anggapan penegakkan hukum yang dilakukan oleh lembaga superbody itu kuat beraroma politis.

"Penasihat KPK harus orang dengan integritas yang jelas. Jangan politisi, pernah jadi politisi atau sudah tercemar dengan politik," kata  Koordinator LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu, Senin (25/2).

Seperti diketahui, masa jabatan penasihat KPK yang saat ini diisi oleh Abdullah Hehamahua dan Said Zaenal Abidin akan berakhir pada April 2013 mendatang. Untuk mencari penggantinya, KPK telah membentuk panitia seleksi (pansel) Penasihat KPK periode 2013-2017 yang diisi lima orang.


Ke lima Pansel Penasihat KPK adalah Syafii Ma'arif (tokoh agama), Muchtar Pabottinggi (peneliti LIPI), Bibit Samad Rianto (mantan pimpinan KPK), Imam Prasodjo (sosiolog) dan Yunus Husein (mantan Ketua PPATK).

Selain harus punya integritas yang jelas, kata Boyamin, penasihat KPK juga harus diisi oleh orang yang ahli dalam hukum pidana. Sudah mafhum bahwa publik curiga para pimpinan KPK bermain kasus. Belum hilang ingatan kolektif publik soal pertemuan Chandra Hamzah, Ade Rahardja atau Johan Budi dengan pihak-pihak yang sedang bermasalah dengan KPK.

"Kalau penasihat KPK ahli, maka dia akan tahu siapa pimpinan KPK yang nabrak-nabrak. Kalau tidak ahli nanti dikibulin (bohong) terus oleh pimpinan KPK," demikian Boyamin.

Sejauh ini nama ekonom senior DR. Rizal Ramli dan Kwik Kian Gie termasuk yang dianggap layak menjadi penasihat KPK. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya