Berita

Politik

KORUPSI HAMBALANG

Siapa yang Pesan Sprindik Anas? KPK Tidak Bisa Menyelidiki Sendiri

JUMAT, 22 FEBRUARI 2013 | 13:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Skandal kebocoran sprindik (surat perintah penyidikan) yang aspal (asli tapi palsu) atas nama Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, sungguh bukan persoalan sederhana.

Bukan sekadar kecerobohan staf administrasi di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tapi ada aroma kejahatan politik (abuse of power) yang berdampak sistemik.
 
Karena itu, KPK tidak boleh menganggap skandal sprindik aspal untuk Anas Urbaningrum itu sebagai masalah internal sehingga cukup ditangani sendiri. KPK harus segera berkonsultasi dengan Mahkamah Konstitusi (MK). Sebab, patut dapat diduga ada pihak luar yang bermain untuk kepentingan politik.
 

 
Demikian disampaikan tokoh gerakan sipil, Adhie M. Massardi, kepada wartawan siang ini (Jumat, 22/2).
 
"Aroma politik dalam skandal sprindik Anas itu sangat keras. Makanya, selain harus transparan dalam menyelidiki soal ini, KPK juga perlu segera berkonsultasi dengan Mahkamah Konstitusi dan pihak-pihak yang bisa membantu," ungkap koordinator Gerakan Indonesia Bersih ini.
 
Jubir presiden era Gus Dur ini melihat ada orang luar yang memesan sprindik aspal itu kepada orang dalam KPK sebagai instrumen untuk mengancam pihak lain. Dalam hal ini Anas Urbaningrum.
 
Skenarionya, Sprindik aspal itu dipakai untuk menakut-nakuti dan mengancam Anas (dan para pendukungnya) agar segera mundur dari jabatannya sebagai ketum Partai Demokrat. Kalau Anas sudah mundur, sprindik sudah tidak diperlukan lagi. Juga tidak penting lagi apakah Anas jadi tersangka atau tidak dalam skandal mega korupsi Hambalang.
 
"Tapi soal Anas mundur atau tidak dari Ketum Partai Demokrat, bukan urusan kita. Persoalannya, siapa yang memesan sprindik aspal itu ke KPK? Siapa saja para petinggi Demokrat yang tahu? Kenapa yang menyebarkan sprindik aspal ini orang Istana? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak mungkin terjawab kalau hanya memeriksa kalangan internal KPK," ujar Adhie.
 
Adhie membaca kronologi pertemuan para petinggi Partai Demokrat di rumah Jero Wacik di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten (3/2) yang meminta Anas mundur, lalu pernyataan SBY di Jeddah (4/2) yang meminta KPK segera perjelas status kader partainya (Anas) yang tersandung kasus korupsi Hambalang, kemudian dirangkai dengan berita disebarnya sprindik aspal itu di media sosial oleh orang Istana.

"Ada indikasi kuat terjadi abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) di balik skandal sprindik aspal ini," tegas dia.

Adhie menambahkan,, KPK harus transparan dalam kasus ini, dan masyakat tidak boleh menganggap ini semata masalah internal KPK. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya